Tuesday, June 24, 2008

Kemakmuran Sebelum Waktunya

"Kalau generasi pertama adalah perintis dan fondasi,
generasi kedua adalah pembangun dan mendirikan bangunannya,
Namun generasi ketiga adalah penghancurnya..."

Hanya satu faktor utama kehancuran manusia, KESOMBONGAN
Ketika sudah menjadi kaya, berkuasa, merasa memiliki wewenang
Kesombongan itu sudah menyelinap dalam pikiran
Sanggupkah kita mengontrolnya?

Ketika beranjak dewasa, memiliki wajah cantik dan rupawan
Memiliki wajah tampan dan tubuh yang gagah
Kesombongan itu sudah menyelinap dalam pikiran
Sanggupkah kita mengontrolnya?

Ketika kepandaian diadu, memiliki IQ tinggi dan keahlian khusus
Kepandaian dan prestasi yang mencengangkan
Kesombongan itu sudah menyelinap dalam pikiran
Sanggupkah kita mengontrolnya?

Segala sesuatu akan berjalan dengan baik ketika kita siap menerimanya
Ketika kekayaan, dan kekuasaan yang datang begitu tiba-tiba
Akan menyilaukan mata dan membuat kita buta untuk sesaat.. atau?
Selamanya terbutakan sehingga kita salah arah entah kemana

Merasa diri cantik atau tampan adalah kebanggaan,
Perasaan bangga dipuja dan diidolakan oleh banyak orang
Akan menyilaukan mata dan membuat kita terbutakan
Bangga tersebut akan berubah menjadi angkuh dan sombong

Merasa diri pandai dan jenius daripada orang lain
Perasaan dilebihkan daripada orang lain, dibanggakan orang
Akan menyilaukan mata dan membuat kita terbutaan
Bangga tersebut akan berubah menjadi keegoisan dan otoriter

Bersiaplah kapan Anda akan menjadi kaya
Bersiaplah kapan Anda akan menjadi pintar
Bersiaplah kapan Anda akan menjadi rupawan
Setitik kesombongan diatur dengan pikiran kita

Bersiaplah kapan Anda akan menjadi miskin
Bersiaplah kapan Anda akan menjadi bodoh
Bersiaplah kapan Anda akan menjadi buruk
Karena saat meninggal kelak, semuanya meninggalkan Anda

Monday, June 23, 2008

World In the Closet 2

Sambil iseng si Satin mengintip dari balik pintu lemari
Mengawasi lemari di seberang sana, yang tampaknya...
Ah benar, dia membukakan pintunya lebar-lebar...
Si kemeja biru tua melihat si satin dan melambaikan lengannya

"Ah... senyuman itu... Aku jatuh cinta..." benak Satin
Satin tersenyum dan melambai kembali kepada kemeja biru tua
sedangkan dia menyembunyikan lengannya yang satu
Untuk menutupi noda kopinya yang tidak bisa hilang

"Noda kopi itu mulai memudar, namun akan tetap ada..."
Pikir si Satin putih

"Dia melambaikan lengan padamu, apa yang akan kamu lakukan?"
Tanya T-shirt dengan lagak dewasa

"Aku... aku ingin ke sana..." Satin membulatkan tekad

"Pergilah ke sana..." T-shirt mengatakan dengan hambar

"Kamu benar-benar ingin melangkah ke lemari sebrang?" tanya kaos kerah merah

"Aku benar-benar ingin ke sana..." tekad Satin sambil menguatkan diri

"... baiklah..." kata kaos merah dengan hambar pula

Ketika Satin melangkah maju, tiba-tiba kedua pintu lemari menutup menahan Satin pergi

"Kenapa? Kenapa kalian tidak ingin aku pergi?" Satin bertanya kebingungan

"Kamu tidak bisa pergi kesana." sahut jendela pintu sebelah kanan dengan bijak, "Tidak sepadan dengan pengorbananmu bersusah payah menuju kesana. Apa yang akan dilihat oleh yang lain, lemari-lemari lain terhadap dirimu."

"Jangan kamu yang ke sana Satin, kamu memiliki kelas, kamu memiliki gaya! Sudah seharusnya dia atau siapa pun yang datang kepadamu, bukan kamu yang datang kepadanya!" sahut jendela pintu sebelah kiri dengan sedikit tekanan.

Si kemeja biru menatap hampa, tidak jelas apa maksud tatapan tersebut
Apakah dia kecewa? Apakah dia merasa dibohongi? Apakah dia hanya merasa... biasa?
Si Satin melihat di celah sempit antara kedua jendela pintu sambil berlinang air mata
Apakah dia kecewa? Apakah dia merasa dibodohi? Apakah dia hanya merasa... sedih?

Ini bukan Romeo dan Juliet

Si Satin memperhatikan noda kopinya yang mulai memudar, namun akan tetap berada disana...

Tuesday, June 17, 2008

Biadab-Beradab-Biadab lagi

"Ternyata kami juga bisa kuat, bahkan kami bisa berbuat kekerasan selayaknya pria
Kami bisa memukul, menampar, meludah, dan menganiaya sesama kami wanita
Kami ingin disegani, ingin diakui, ingin ditakuti selayaknya pria
Jangan macam-macam dengan kami,kalau tidak mau kami sakiti!"

Begitukah inti pesan dari rekaman tersebut?
Mau geng Nero kek, mau geng Brenksek kek
Asumsi bahwa wanita itu lemah lembut sudah hancur

Kalau para pria tawuran, berkelahi, dan saling membunuh itu sudah biasa
Kalau pria mendominasi pertempuran, karakter yang kuat dan macho itu sudah biasa
Walaupun ternyata sekarang sebagian sudah terbalik... benarkah?

Dengan nada cengeng dan air mata buayanya hanya bisa merengek
Fenomena yang aneh ketika para wanita telah mampu berdiri sendiri
Para pria sudah bosan bekerja dan hanya menjadi bapak rumah tangga
Kodratinya sekarang sudah berbalik, para pria sudah tidak mempunyai harga?

Dunia sudah berbalik pelahan, karena capai dengan segala kelakuan manusia
Yang notabene adalah manusia berotak dan berakal budi dimusuhi alam
Yang dulunya hijau sekarang hitam, yang dulunya berkunang-kunang sekarang neon
Yang dulunya pegunungan sekarang gedung pencakar langit, dulu burung sekarang pesawat

Begitu pula wanita dan pria, pelahan terbalik...
Bukan kesalahan wanita mampu bekerja selayaknya pria
Ditambah lebih baik lagi keharusan untuk ahli merawat rumah
Merawat keluarga, dan mengelola keuangan dengan baik

Kalau dulu makhluk rendah mengatakan wanita hanya urusan beranak dan rumah tangga
Sekarang pria adalah 'alat' untuk bereproduksi keturunan semata?
Asumsi-asumsi dahulu yang dikeluarkan dari mulut manusia
Sekarang muncul asumsi-asumsi lain yang juga dikeluarkan mulut manusia

Semuanya hanya berputar-putar saja.

Dari BIADAB menjadi BERADAB sekarang BIADAB lagi
Hanya MANUSIA yang bisa begini, konsistensi hanya ada pada ALAM

"Apa kata Dunia?" Hahahahahaha.... Dunia hanya tertawa,
Karena dia adalah kurungan kita selama kita hidup diatasnya
Dunia adalah kebun binatang, kita berada diantaranya
Semuanya binatang, kecuali satu makhluk yang menyatakan dirinya manusia

Padahal bila keseluruhan Dunia itu adalah kurungan binatang,
KALAU kelakuan kita sama biadabnya dengan binatang,
maka kita sendiri adalah binatangnya... penghuninya...


membunuh sesama, menganiaya sesama, bertindak asusila terhadap sesama bahkan keluarga, tidak bisa mengontrol nafsu, memiliki nafsu membunuh, menikmati penyiksaan,dan berbagai kegiatan tanpa hati nurani adalah binatang

Tidak ada gunanya mengumbar kekejian dan kekejaman baik itu pria maupun wanita
Gunakan apa yang ada diantara kedua telinga kita, yang selalu berpikir
Gunakan apa yang ada didalam pikiran kita untuk berpikir dengan nurani
Karena pada dasarnya semua makhluk itu baik, hanya yang paling berbahaya adalah pikiran kita, ketika pikiran terkontrol dengan baik maka kita akan meninggalkan kebiadaban kita.

Monday, June 16, 2008

Geng Nero kek Geng Brenksek Kek Mau Cewek Kek Mau Cowok Kek!

Arrrggghhh....
Bagaimana rasanya kalau berada di titik terendah hidup?
Jengkelnyaa.... Walaupun aku mengenakan baju minim, pake sepuluh tindik telinga, bahkan menindik hidung dan pusar pasti tetap dibilang lucu ato sebaliknya menyeramkan.

Mungkin bukan begitu, berdandan segothic, secantik, sesexy apa pun pasti tidak bisa dibilang cantik dan keren. Lebih-lebih lagi mau jadi cewek sexy aja nggak bisaaa... Kayaknya sih gaya udah sesexy mungkin, tapi ntar komentar yang muncul paling "kamu lagi gila apa?"

Menjadi keren itu adalah anugrah hahahahaha...
Karena orang keren itu pakai apa pun dandan apa pun bergaya apa pun akan tetap keren
Tapi aku tetep udah mentok menjadi si jelek atau si lucu
Nggak akan lebih dari itu... Menyebalkan...

Kalau sudah begini aku menyalahkan nafsu makanku yang besarrrrrr....
Padahal banyak yang bilang kalo aku akan sangat2 lebih jelek lagi kalau kurus
Serba salah dong? Emang ini badan ama muka udah nggak bisa diapa2in sih
Muka yang tidak cacat saja adalah anugrah, apalagi kalau udah cantik itu adalah karma baik. Tapi yah.. namanya duniawinya kuat, keinginan itu kuat, pasti ada rasa kesal kenapa tidak bisa begini, kenapa tidak bisa begitu...

Kadang aku bercermin, "Apakah wajahku memang seperti ini?"

Saturday, June 14, 2008

need not some bullshit

Dang!
It feel good... good for nothing I guess
When I look to the sky is so blinding me
If I can grab the clouds then it'll come true?
bullshit then?

"wat if I do whatever consequences
even i must drop my integrity
do evry thing so beautifully unseen
whilst even a donkey know it
why then, a MAN cant see it true his feeling?"

Thursday, June 5, 2008

World In the Closet

"Aku lah baju satin yang tidak begitu menonjol, tidak begitu cantik"
kata baju satin berwarna putih lembut

"Kamu adalah baju satin yang indah dan menarik kok..."
kata kaos T-shirt olahraga berwarna cerah

"Terima kasih, tapi aku memiliki bekas noda kopi di ujung lenganku..."
si baju satin menunjukkan ujung lengannya yang memiliki bekas kopi

"Tidak ada masalah, kamu tetap indah dan menarik serta kualitas kainmu tidak berkurang"
kata kaos T-shirt berterus terang

Suatu ketika Lemari di seberang terbuka, ada kemeja berwarna biru tua. Si Satin dan Kemeja biru tua saling berpandangan. Kemeja biru tua itu tersenyum pada Baju satin, si baju satin tersipu-sipu. Baju satin itu ingin sekali dipakai dan dipasangkan oleh kemeja biru tua yang tampak elegan.

"Kenapa Satin? Wajahmu tersipu-sipu malu, dan akhir-akhir ini kamu sangat bahagia."
tanya kaos T-shirt olahraga berwarna cerah

"Aku merasa jatuh cinta pada senyuman si kemeja biru tua di seberang lemari sana"
jawab Satin jujur

"Kemeja biru mana? Dia di lemari seberang sana, kamu jarang dapat melihatnya."
kaos T-shirt berusaha melihat keluar dari lemari ke lemari seberang sambil cemburu.

"Kami berjanji saling bertatap lagi, namun entah kapan lemari ini dan lemari seberang akan terbuka..." sahut Satin sedih

"Lihatlah aku Satin, aku juga ingin sekali berpasangan denganmu kelak ketika aku dan kau keluar bersama. Aku bukan sembarang T-shirt, kainku adalah katun berkualitas dari Mesir, aku tidak kalah dengan Kemeja Biru Tua yang ber-merk itu" bujuk T-shirt

"Aku tahu kok, aku merasa tidak percaya bisa melihatnya. Padahal aku ini apa? Baju satin yang sudah lama tidak keluar dari lemari, karena pemilikku tidak suka dengan noda kopi di lengan bajuku." keluh Satin.

"Apa aku bermimpi dapat melihat si Kemeja Biru Tua itu lagi?" keluh Satin.

"Satin, aku juga melihatmu, aku merasa kamu tidak kurang suatu apa." kata pendatang baru, kaos berkerah warna merah.

"Terimakasih kaos Merah..." ujar Satin

"Satin, bagaimana dengan diriku? Apa aku tidak bisa membantumu?" kata T-shirt.

"Teman-teman, entah kenapa, seperti apa bahan Kemeja Biru Tua sehingga dia bisa tampak kemilau di mataku... Aku bisa menyentuhmu T-shirt, aku tau kainmu sangat halus dan berkualitas. kaos Merah, kamu sangat menyenangkan dan baik semua tercermin dalam bahan kainmu. Namun maafkan aku kalau aku sangat angkuh dan egois untuk meraba kain Kemeja Biru Tua..." jelas Satin. "Aku tidak peduli bila noda kopi di lenganku tidak layak bersanding dengan Kemeja Biru Tua... Setidaknya aku bolehlah jadi temannya..."

T-shirt dan kaos Merah hanya melihat Satin dengan keheranan...

Tuesday, June 3, 2008

I'm no lady hunter

Kubermimpi dicium dia, terbangun pun hilang
Kubermimpi dipeluk dia, itu pun bayangan semu

Sampai hatiku runtuh pun, itu hanya akan menjadi bunga dalam kiasan
Kubenci diriku yang angkuh dan merasa gengsi untuk merendahkan diri
Mengalah bukan berarti kalah, tetapi kalau aku mengalah kelemahanku terbaca

Hanya sekali ini kumerasa di medan perang perasaanku sendiri
Namun aku tidak dapat menguasai medan dengan baik dan benar

Aku bukan pemburu yang mencari dan menembak sasaran untuk mendapatkannya
Aku bukan pelari yang baik untuk mengejar dan menangkap seseorang
Kenapa dunia sekarang sudah berbalik norma dan etikanya?

Keseimbangan melihat etisnya tindakan yang dilakukan oleh gender berbeda
Sepertinya belum ada dalam kamusku untuk melampaui perasaan salah itu

Berdiam diri juga tidak ada gunanya, hanya berdiri angkuh
Memperlihatkan watak berhati-hati saja, kaku dan bergeming
Apa kah itu akan menjadi bumerang? Atau melanggar kodrat akan salah?

Aku bukan pemburu, layaknya seorang pria yang bertindak 1 langkah lebih maju
Untuk mendapatkan mangsa yang sudah dibidik dari jauh, untuk segigit kebahagiaan
Aku bukan penembak ulung, layaknya seorang pria yang mengincar dari jauh
Untuk mematikan langkah lawan yang sudah terbaca dari jauh, untuk memperoleh kemenangan

Aku hanya seorang wanita, yang mampu memberikan tanda-tanda
Untuk meraih perhatiannya, untuk setitik pencerahan dan keindahan
Aku hanya seorang wanita, yang memancing perasaan akrab dan dekat
Untuk memperoleh ketulusannya, untuk memperoleh kehangatan jiwa

Salah kah aku bertindak sebagaimana wanita?
Apakah tindakanku itu kuno?
Apakah ada pilihan lain?

Maju berperang aku akan mampu, menunjukkan itikad, menunjukan perjuangan
Maju mengejar hati yang berlari, menunjukkan apa?

Monday, June 2, 2008

Jealousy Pitiful... Tats SICK...

Being jealous without permission
tats sick...
Feeling tats i'm just a pitiful person
tats sick...

Dont want to thinking about... *cant talk*
Dont want to dare my self to... *cant talk*

Is it a blunder that I made?
Is it a growling pain tat I suffer from...? *can't talk*
Is it just me then?
Is it wrong choice to like...? *can't talk*

I'm a free person, why do I deserve this?
I'm a free heart, why do I feel being jail?
Tis warmness killing me...
Tis excitement torturing me...

I hate this feeling already...
I hate wats in my mind already..

Tats SICK... I need something to ease my stupid hurting mind...
Of course by not reminding... *cant talk*