Monday, August 25, 2008

my Louis... *in Memoir*

Aku punya anjing hitam, Kintamani, karena dibelikan rekan kerja waktu raker di Bali
Aku suka anjing... dan Louis adalah anjing yang manis...

Waktu kecil dia itu badannya kotor dan banyak luka, juga ada kutu-kutunya
Aku coba bersihin waktu di Bali, aku kasih mandi air hangat
Kucarikan susu dan makanan sesempat mungkin, karena dia sangat kurus dan khawatir dia mati diperjalanan

Dia suka sekali digendong, selalu tidur dipelukanku, dan bersuara lucu
Sekali itu dia selesai mandi, berlari-lari di kebun hotel, tidak sengaja tercebur di sungai kecil penuh dengan tanaman air. Bisa dibayangkan betapa paniknya aku kalau dia tenggelam...

Waktu pulang, langsung aku bawa ke dokter, supaya di vaksin
Sampai rumah kuberi minum susu dan makanan anjing sedikit-sedikit tapi sering
Dia cepat akrab dengan adik-adikku, suka menggigit bahkan sandal adikku menjadi korban

Dia pendiam, alias tidak suka menggonggong, tapi suaranya sangat lucu
Sebisa mungkin aku membersihkan badannya, kuberi bedak anti kutu dan dimandikan
dan diberi minyak kayu putih ("tahan ya nak, biar badanmu bersih, setelah kutunya pergi, kamu bisa jadi gemuk")

Melihat Louis makan dengan lahap membuat aku senang, apalagi dia cepat besar.
Untuk kebaikan Louis, dia tidak bisa kubawa ke Semarang, karena panas apalagi di Semarang ada Melon. Bulu-bulu Louis akan sangat bagus di Salatiga pikirku, di Semarang aku takut dia malah sakit kulit atau bulu-bulunya rontok.

Louis memiliki teman baru, Piki dan Oci. Mereka selalu bermain bersama, tapi dasar anak egois dan manja maunya di nomor satukan.
Aku senang kalau dia menyambutku ketika berkunjung. Aku senang ketika dia mengingatku. Aku juga senang ketika dia mengigitiku dengan sayang.

Louis cepat besar, dalam sekejap Piki dan Oci sudah didahului tinggi badannya.
Louis memiliki bulu yang bagus, perutnya juga gendut
Ketika dulu bisa kugendong dengan satu tangan, sekarang harus dengan dua tangan
Waktu tidur, wajahnya sangat lucu... sangat tenang...

Kalau aku selalu memposisikan, Louis itu seperti anak jalanan yang kupungut
dia kubersihkan dan kuberikan makan, akhirnya dia sudah merasa nyaman dan enak.
Apalagi setelah pindah ke rumah teman, dia memiliki teman-teman belajar berbagai macam.

Kumerasa senang karena bisa memberikan kehidupan yang nyaman walaupun hanya untuk seekor anjing. Dia sudah menjadi lebih daripada hewan peliharaan, dia adalah salah satu kesayanganku.

Belum ada satu tahun, dia sudah sangat besar, aku tidak bisa menggendongnya lagi. Tulang-tulangnya berat, telapak tangannya besar, dan bulu-bulunya sangat lebat.
Aku suka sekali memeluk leher dan kepala Louis, seperti memiliki anjing penjaga yang bisa diandalkan (walaupun dia itu agak penakut hehehehehe...). Aku juga suka sekali mengelus kepala dan moncongnya, aku sering mengelus-elus perutnya.

Aku suka ketika dia mengikutiku... Seolah-olah mengatakan jangan pergi.

Waktu dia dikabarkan hilang aku merasa sangat cemas dan sedih. Kemana anak itu pergi? Apa dia nanti akan mendapat nasib buruk? Apa usahaku sia-sia membawanya dan memberinya kehidupan yang baik?

"Louis... Louis... jangan pergi lagi ya... Klo main keluar ati-ati ya... Jangan jauh-jauh..." Aku mengelusnya terus supaya dia tenang setelah kembali, setelah aku dapat menemuinya kembali. Untunglah dia ditemukan, kejam sekali, diikat selama 2 hari tanpa diberi makan. Aku ketakutan sekali... bayangkan kalau aku berada diposisinya, diikat dan tidak diberi makan atau minum. Dia diberi obat, karena lambungnya terkena. Aku merasa prihatin sekali.

Setelah dia kembali seperti semula aku jadi lebih tenang, dan dapat bekerja lagi. Karena kesibukan-kesibukan aku egois, tidak menemuinya hanya karena malas dan capek.
Aku baru menemuinya ketika merasa lega, itu juga baru 2-3 kali. Masih harus pergi raker di Magelang, dan begitu pulang tidak juga langsung memberinya temu muka.

Louis meninggal tanggal 20-08-2008, jam 3 pagi dini hari

Menurut temanku, dia keluar malam-malam, lama tidak kembali. Ketika terdengar lolongan, semua kesana dan Louis sudah sekarat. Separuh wajahnya hancur. Menurut teman, ada kemungkinan kalau dia diberi daging dicampurkan dengan kaca beling yang dihancurkan kecil-kecil sehingga melukai mulut, rahang, hingga saluran pencernaan. Setelah diusahakan dengan memberinya susu serta memompa perutnya ternyata Louis tidak dapat diselamatkan lagi.

Louis dikuburkan di kebun sebelah rumah temanku, tempat dia biasanya duduk.

Aku tidak percaya, ketika mendengar kabar tersebut. Kukira dia bercanda. Pikiran-pikiran jahatku mulai bermunculkan, apa dia bohong, apa dia main-main, apa jangan-jangan anjingku kalian bunuh, apa jangan-jangan anjingku kalian jual... dsb. Pikiran-pikiran jahat itu tidak lagi muncul karena tiba-tiba aku hanya bisa menangis.

Bagi kebanyakan orang mungkin menangisi anjing itu adalah hal yang tidak wajar.
Bagi kebanyakan orang mungkin kalau mereka bosan dengan peliharaan mereka, akan mereka jual lagi atau diberikan ke orang lain.
Bagi kebanyakan orang mungkin menangisi anjing mati adalah tindakan bodoh
Bagi kebanyakan orang mungkin kalau anjingnya mati, toh tinggal beli lagi

Tapi aku tidak bisa menganggap Louis adalah anjing peliharaan saja
Aku tidak menganggap Louis adalah boneka hidup apa pun bentuknya
Aku tidak mau menjual atau memberikan orang lain supaya menjadi majikannya
Aku adalah majikan Louis, aku adalah teman Louis, aku adalah saudaranya Louis

Aku tidak pernah membeli anjing, semua peliharaanku baik itu anjing atau kura-kura
Mereka datang sendiri padaku, diberikan oleh orang, dihadiahkan orang
Mereka kuterima dan kusayang dengan cara diriku sendiri
Aku tidak pernah memaksakan mereka datang padaku dengan cara membelinya

Karena itulah mereka berkesan untukku, mereka adalah istimewa untukku

Aku sudah tidak dapat mengatakan "Louis... Louis... jangan pergi lagi ya... Klo main keluar ati-ati ya... Jangan jauh-jauh..."


Louis kamu bahagialah di sana ya...

Mendengarkan Mr. John Titaley

Pertama kali aku melihat seorang John Titaley, beliau adalah orang yang tinggi besar
Kukira beliau memiliki keturunan indo, karena bentuk wajahnya unik
Ketika beliau berbicara, suaranya besar dan dalam, memiliki wibawa
Oh...Beginilah sosok mantan rektor yang banyak dikagumi oleh kakak-kakakku

Ok, penampilan itu urusan kedua, yang ingin aku tahu adalah pemikirannya
Dari beliau menjelaskan visi dan misi akhirnya aku dapat mengerti pemikirannya
Mungkin tidak 100 persen, mungkin 75 persen... mungkin... entahlah...
Karena bagi orang berpikiran terlalu sempit dan egosentris, mungkin tidak paham dengan kebesaran hati yang ditawarkan

Dari panjangnya acara seminar singkat tersebut, aku mengagumi pemikiran beliau
Jiwa sosialisnya besar, dan berimbang dengan apa yang dia katakan
Dunia pendidikan lebih dekat dengan dunia sosial ketimbang dunia ekonomi
Dan memang pendidikan tidak bisa dicampuradukkan dengan pikiran usahawan

Orang yang ingin menjadi guru, hendaknya memang dia rela hati menjadi guru
Orang yang ingin menjadi dosen, hendaknya memang dia rela hati menjadi dosen
Orang yang ingin menjadi dekan, hendaknya memang dia rela hati menjadi dekan
Orang yang ingin menjadi rektor, hendaknya memang dia rela hati menjadi rektor

Pendidikan dan jiwa kapitalis, sama seperti sejarah dan agama
Kalau orang berdebatkan asal manusia, sejarah dan agama tidak akan pernah bersatu
Pendidikan adalah panggilan jiwa untuk melayani sesama manusia
Pendidikan adalah tuntutan hidup untuk mengabdi demi kepentingan orang lain

Kalau sebuah universitas dikendalikan seolah-olah adalah perusahaan
Maka rasa pengabdian itu akan hilang, digantikan dengan egoisme manusia
Kalau sebuah universitas diracuni dengan materi seperti pemerintahan
Maka jiwa sosialis itu akan hilang, digantikan dengan keserakahan manusia

Aku tidak pernah menjadi pengajar di tempat lain
Tetapi berbagai hal yang telah dilakukan oleh Pak John Titaley sungguh suatu pemahaman baru

"Kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka sedikit demi sedikit kita akan dapat memotong garis kemiskinan tersebut"

Dengan memberikan pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar manusia,
hati dan pikiran mereka akan tertenangkan
Menghindari timbulnya tindakan-tindakan menyalahi hukum dan susila

Dengan memberikan pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar manusia,
beban hidup mereka berkurang dan lebih bahagia
Menghindari kebodohan yang ditimbulkan karena tidak bisa sekolah

Biarlah gedung tidak dipugar, asalkan kita dapat terus belajar dan memberikan yang terbaik sehingga menghasilkan SDM yang lebih baik dari waktu ke waktu....
Maka kesohoran sebuah universitas akan terus selamanya berkibar...

Namun Mr... manusia itu tidak pernah puas.

Masih banyak lintah-lintah yang bercokol di dunia ini,
setelah puas menghisap darah mereka akan lepas dan melarikan diri...
Namun mereka akan selalu lapar kembali dan menghisap darah yang lain
Mereka tidak akan peduli pada siapa mereka menghisap darah tersebut

Sunday, August 17, 2008

Sepanjang Jalan Semarang-Salatiga

Kulihat dari jendela bus yang kunaiki dari Semarang menuju Salatiga
Setiap wajah yang terlintas, entah tua-muda, laki-laki- perempuan, anak-anak hingga remaja
Kucoba membaca apa yang ada didalamnya, apa yang mereka rasakan
Hanya satu yang tidak kulihat, sebuah senyuman

Seorang bapak tua menaiki motor dengan wajah susah
Seorang pemuda penjaga toko dengan mata melamun
Seorang bapak sedang membersihkan tangki
Seorang ibu-ibu gemuk menenteng belanjaan berat

Orang tua sedang merokok sambil menyipitkan mata
Ibu muda menggendong anaknya mencuci baju
Dua orang sedang berdebat dengan serius
Dan banyak-banyak lagi...

Apa yang mereka rasakan? Apa yang mereka pikirkan?
Apa yang mereka hadapi? Apa yang mereka inginkan?

Mungkin mereka hanya sedang berseteru
Mungkin mereka hanya sedang melamun
Mungkin mereka tidak semenderita tanpa senyuman itu
Mungkin mereka memang tidak kenapa-kenapa sama sekali

Tetapi senyuman itu tidak ada satu pun yang kulihat
Sepanjang perjalanan hanya wajah cemberut, tertekuk, serius, tegang

Aku membayangkan seandainya aku mereka, apa yang aku rasakan?
Aku memikirkan diriku sendiri, apakah aku sudah tersenyum pada diriku sendiri?
Terpikirkah aku untuk memberikan senyuman pada orang lain,
supaya mereka pun tersenyum padaku?

Senangnya membayangkan mereka sedang tertawa bahagia
Senangnya membayangkan senyuman anak-anak
Senangnya membayangkan orang-orang tua tertawa tanpa tekanan
Senangnya membayangkan senyuman-senyuman bahagia itu

Absennya senyuman sepanjang perjalanan itu seolah-olah mengatakan
Bahwa dunia ini sedang tertekan, dan lenyap dalam kegalauan hati masing-masing orang

Aku mencoba tersenyum di pagi hari, di depan cermin, dan mengatakan pada diri sendiri
“Hari ini akan menjadi lebih baik daripada kemarin, bila pun ada kemunduran itu akan kujadikan pelajaran supaya aku tidak melakukan kesalahan di esok hari.”

Aku tersenyum pada orang pertama yang kutemui, dia balik tersenyum padaku
Kuharap dia bertemu dengan orang lain dan tersenyum padanya,
orang lain ini pun tersenyum pada yang lain, begitu seterusnya...
Maka kuharap dunia ini menjadi lebih cerah, tegar, dan mampu bertahan

Senyuman adalah salah satu hal yang paling berharga, yang semua orang bisa berikan
Senyuman adalah penyegar hati yang lelah, yang semua orang pernah rasakan

Namun sering dilupakan dan diremehkan...

Karma?

Apalah arti sebuah kepompong yang kamu gerakan?
Memang itulah yang melindungi kita dan membentuk kita dalam fisik
Suatu saat nanti kita akan terbebas dari kepompong tersebut
Menjadi “kupu-kupu” yang cantik dan terbang bebas

Namun semasa kita bernafas di bumi ini, maka
Kepompong ini yang harus kita jaga dengan baik
Apapun bentuk dan warna kepompong yang menyelimuti kita
Supaya tidak terluka sebelum “kupu-kupu” itu jadi sempurna

Semakin cantik dan rupawan maka memiliki godaan yang lebih besar
Semakin terlena dengan kefisikan duniawi keinginan juga lebih besar

Kecantikan itu adalah kebaikan, namun dapat memikat kejahatan
Kecantikan bisa menyiksa karena kita menerima hasil pikatan tersebut
Karena kecantikan mengundang siapa saja yang melihatnya
Tanpa bisa kita mengontrolnya satu persatu

Seseorang bisa terlahir dengan wajah yang cantik atau pun tampan
Semua ingin menjadi yang tercantik, atau pun yang tertampan
Bersyukurlah kalau memiliki wajah cantik dan bersih
Bersyukurlah kalau memiliki wajah tampan dan bersih

Itulah karmamu karena di kehidupan yang lampau kamu adalah orang baik
Ingatlah dan jangan lupa apalagi terbuai dengan kecantikan fisik
Tanamlah benih karma baik, pupuklah dengan penuh ketulusan
Maka wajah cantik dan tampan itu bukanlah cobaan atau siksaan

Monday, August 4, 2008

Tentang BULAN

Bulan itu cantik... Bulan itu menawan...
Bulan itu sedih... Bulan itu kesepian...

Angin Malam dan kawanan Bintang mempertemukan Bulan dengan calon jodohnya...
Yang pertama berupa batu besar yang kokoh...

"Siapa kamu?" tanya Bulan
"Aku adalah Asteroid, badanku besar dan perkasa. Aku akan melindungimu selalu, dan kita akan menciptakan asteroid-asteroid kecil pelindung Alam Semesta!" jawab Asteroid dengan lantang

Bulan menggelengkan kepala, serentak Angin Malam menghembuskan nafasnya dengan kencang, menghembuskan Asteroid kembali ke angkasa malam...

Yang kedua berupa serbuk-serbuk berkilauan...

"Siapa kamu?" tanya Bulan
"Aku adalah Serbuk Jupiter, badanku mungkin tampak lemah tapi mematikan. Aku akan membungkusmu dengan hangat, dan dengan kilau serbukku ini cahayamu akan kupantulkan jauh jauh ke luar Angkasa." jawab Serbuk Jupiter sambil tersenyum kilaunya

Bulan menggelengkan kepala, serentak Angin Malam menghembuskan nafasnya dengan kencang, menghembuskan Serbuk Jupiter kembali ke Sabuk Jupiter rumahnya...


Berbagai calon yang datang, tidak ada yang menaklukkan hati Bulan.
Angin Malam dan kawanan Bintang berkerumun memulai pembicaraan yang membuat telinga Bulan gatal...

"Kenapa...?"
"Bulan yang cantik nan menawan, kenapa kamu menolak semua calonmu? Siapa kah yang kau inginkan?" tanya Angin Malam

"Aku ingin berada disini, disamping Bumi... Dialah yang kucintai... Walaupun jarak sangat jauh, dan mungkin saja dia tidak memperhatikan aku, tidak tahu kalau aku ada..." Bulan menatap Bumi dengan sayang...

"Dia tahu kalau kamu ada Bulan! Tapi dengan Bumi?? Dia sudah banyak cacat, banyak bakteri munafik yang dia pelihara dipermukaan kulitnya. Banyak gas-gas yang dia semburkan menyampahi langit! Wajahnya pun tidak ada bagus-bagusnya sama sekali!" protes dari kawanan Bintang.

"Bulan harus dengan Bulan! Itu lebih pastinya!" Kata Angin Malam tegas, "Bulan! Kamu sangat cantin nan menawan, hanya Bulan lain yang layak meminangmu, bukan Bumi yang berwajah busuk seperti itu. Cantik untuk yang cantik, kalian akan menjadi pasangan serasi di seluruh angkasa semesta!"

Apa yang akan terjadi pada Bulan bila dia terus memilih Bumi?
Apa yang akan terjadi pada Bulan bisa dia memilih Bulan lain?
Beritahu aku akan kefisikan dan kepantasan
Hal ini sungguh membuatku sangat pusing berkeputusan

Hai Bulan, apa yang akan kamu katakan padaku?

Sunday, August 3, 2008

Belajar Dari Anak-anak TK

Ingatkah kita betapa lugunya dikala kanak-kanak?
Ingatkah kita tertawa dengan lepas kala kanak-kanak?
Ingatkah kita menangis dengan keras kala kanak-kanak?
Ingatkah kita rasa percaya diri kala kanak-kanak?

Kulihat adikku menjadi "momo" si Kucing
Dia tidak bisa berakting, tidak hapal dialognya
Semua suara hanya berasal dari tape yang sudah direkam
Bahkah masih harus diatur gurunya diatas panggung

Dengan polosnya menggaruk ketiak karena merasa gatal
Dengan polosnya mengelap keringat dari dahinya karena panasnya
Dengan polosnya menyanyi dengan keras di penutupan drama
Bersama dengan seluruh anak TK merayakan Ultah ke-50 sekolah

Dia tidak peduli apakah ada yang mengkritiknya
Dia tidak peduli apakah ada yang mengejeknya
Dia tidak peduli berapa banyak mata yang memandangnya
Dia tidak peduli bahwa dia berada diatas panggung
Dia tidak peduli apakah karakternya penting atau tidak

Yang dia pikirkan hanya TAMPIL DIATAS PANGGUNG adalah tanggung jawabnya

Kita juga hidup diatas panggung megah dunia
Diatas kita ada yang menilai seberapa baik akting kita
Namun kita selalu melupakan karena banyak yang terlalu dipedulikan...

Apakah yang kulakukan benar atau salah?
Apakah ada yang mengkritikku karena aku...?
Apakah ada yang mengejekku karena aku jelek?
Apakah ada yang tahu apa saja yang telah kulakukan?
Apakah aku ini penting atau tidak?

Kemudian akar pikiran itu ada karena...

Kenapa aku tidak bisa kaya?
Kenapa aku tidak bisa berkuasa?
Kenapa aku tidak punya uang?
Kenapa aku tidak bisa sekolah?
Kenapa aku tidak punya ini?
Kenapa aku tidak punya itu?
Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?


Kita punya tanggung jawab di dunia ini
Namun kita lebih memilih untuk mencari keinginan pribadi
Melupakan tanggung jawab dan melenceng dalam kehidupan

Semakin dewasa otak manusia bisa jadi semakin tumpul
Semakin dewasa otak manusia semakin penuh dengan keinginan-keinginan
Dimanakah mata cemerlang dan senyuman yang murni dari hati?
Dimana hati yang lurus memberikan segalanya demi tanggung jawabnya?

Separah apapun kita menjalani hidup, dengan penuh tanggung jawab
Dengan keinginan benar, tindakan benar, pemikiran benar
Hasilnya akan sangat meriah di akhir penutupan panggung...

Sorak sorai dari 100 orang yang menonton "momo" adalah gegap gempita 100.000 orang

Friday, August 1, 2008

Agnes Monica dan Cinta Laura

Ngapain sih ngomongin bintang film bego kayak Cinta Laura ato yang sukanya seksi abis kayak Agnes Monica?

"Global Warming is cool!" gitu katanya Cinta Laura waktu ditanya tentang Global Warming.

Masalahnya sekarang bukan itu, tapi katanya sih Cinta Laura mau ke Hollywood bok!
Terus katanya Agnes Monica juga mau ke Hollywood jugaaaa...

Taruhan mana mereka yang lebih dulu jadi bintang film Hollywood?
Denzel Washington aja adalah peraih grammy award pertama berkulit hitam yang aku tau, setelah dia bermain dalam berbagai film besar, dan tidak sekedar membalikan telapak tangan. Dia adalah pujaanku... American Gangster adalah filmnya yang terakhir aku lihat.

Denzel ntar aja kita bahasin, dia emang my fav's selain Johnny Depp.

Katanya klo Agnes Monica emang berusaha sendiri menuju Hollywood sono, tapi klo Cinta Laura mah tinggal telpon kakeknya terus "opakyu punyha connectionzz di zhana, jadhy fhoto-fhoto akyu udhah dikirrim ke sanya" dll entah dia ngoceh apa pun itu.

Apa jalan yang mereka tempuh itu salah?
Apa jalan yang ditempuh Cinta Laura itu lebih memastikan?

Dari segi mana pun ketika kita memiliki koneksi untuk ke posisi lebih baik, kita merasa akan lebih diuntungkan
Dari segi usaha dari diri sendiri, memikirkannya saja kita sudah malas... mungkin kita tidak memiliki semangat duluan. "Kayaknya lebih enak dibantu deh"

Dalam pencarian jati diri, dalam usaha untuk meningkatkan kebaikan dari diri sendiri semua cara kuanggap bisa. karena yang terpenting adalah niat dan hati.

Kalau kita ingin memulai dari nol hanya modal seadanya untuk menjadi "bintang" dengan memiliki "backingan" yang kuat sejak lahir untuk meraih "bintang" yang sama, hal tersebut tidak berpengaruh pada cepat atau lambatnya pikiran itu berkembang...

Siapa bilang Agnes akan lebih sulit, kalau dia lebih pandai dan berpotensi, saya percaya jadi figuran Hollywood saja pasti bisa

Siapa bilang Cinta akan lebih mudah mendapat posisi akting lebih baik? Kalau misalnya dia hanya merasa pasti dengan memiliki "backingan" maka berhasil terus tanpa usaha apa2 ya tidak akan menjadi figuran apa pun di Hollywood.

Apa pun cara yang kita tempuh agar memiliki pemikiran dan pribadi yang lebih baik, menjadi umat yang beriman dan teguh dalam berkata dan berbuat... adalah benar sepanjang kita memasukan niat dan kekuatan hati kita.

Kalau kita sudah memiliki "pemikiran" yang baik daripada orang lain, kita tinggal mengembangkannya
Kalau kita menemukan pencerahan "pemikiran" baik tersebut, raih lah sebanyak mungkin yang kita bisa

Tidak ada kata terlambat untuk menjadikan diri kita lebih baik.