tag:blogger.com,1999:blog-62943800574491629462024-02-22T23:07:12.221+07:00maowy"Look into the different side of 'WORLD' to seek CREATIVITY!"Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.comBlogger102125tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-78428007295320498712010-06-30T02:56:00.001+07:002010-06-30T02:56:53.780+07:00Once Upon A Time In My WonderlandThere's a bird called Honky, it's sound ''Honk! Honk! Honk!'' and it's a ride in Sky Kingdom, Honky Air.<br /><br />You can meet an Asgeloth, he's Bullsloth, always got asperger... Well... Dont ever-ever-ever disturb him...<br /><br />When I sneeze, it always changes my clothes. ''aah-choo!!'' Oh, its a lolita clothes now!<br /><br />In the market they sell weird yet wonderful things! Like this tip-tap shoes, it can dance everytime we play music.<br /><br />People here has their house floating in the sky with round shape like BIG basket ball bind with BIG rope!<br /><br />They never have refrigerator. It's nasty thing that try to eat you alive! In there u can find nasty things rotten... *yuck*<br /><br />O...o... I must say goodbye, it's time to wake up!<br /><br />(end 1)Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-75494306881948326682009-08-22T19:16:00.003+07:002009-08-22T19:40:06.885+07:00I'm Just Ordinary Girl in So Not Ordinary WorldI want to wear fancy clothes<br />I want to wear fancy shoes<br />Can have spa, body care treatment<br />mani-pedi, hair stylist any moment<br /><br />I want to drive cool cars<br />I want to have exotics pets<br />Can have a pool in my backyard<br />and a big futuristic mansion house<br /><br />I think that's is so selfish<br />But i'm not a two-faced<br />It's a normal thought<br />for an ordinary girl<br /><br />I want to have my own company<br />I want to have my own line<br />Can have my own stores<br />producing my own shoes and clothes<br /><br />Can have my own big income<br />I can do whatever I want<br />for myself and others<br />Promise not gonna blind<br /><br />Giving food for the poor and hungry<br />Giving water to people who's thirsty<br />Giving medicine to people who's need it<br />Giving proper education for children<br /><br />It's a frustrating dream in an dreamless world<br />When we must shed a blood to eat one spoon of rice<br />It's a glamoring shine of drama in darkest eyes<br />When there's a lot of pain to think just about the present<br /><br />Wanna give peace for myself<br />Wanna give peace for others<br />But I'm just an ordinary girl<br />In so not ordinary world...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-25628507491863715672009-08-19T13:36:00.001+07:002009-08-19T13:45:20.924+07:00copied from Twitblogscopied from Twitblogs<br /><br />"It's my 1# twitblogs, and im gonna make it first to a confession of skinny wannabe. I know it's kinda lame, evrybody talking about inner beauty or whatsoever, but i'm really concern about my body, especially for health.<br /><br />Right now I weigh 125 pounds... And I want to loose 15 pounds. For my height is only 5.2 feet, 125 pounds is too much... I hate when people says "U look ok, It doesn't matter" but they have greater body or bigger body than I am. The skinnier said that because it's like "Look how skinny I am haHAhA...!!", the biggers think they have another friend to company them fat "At least not only me who's fat"<br /><br />The bigger (read : fat!) you're the great amount of heat you produce, once I read that in a brochure about being vegetarian. Why should we worried? One cause of Global Warming is human heat, first it doesn't make any sense... But if we talk about dust is 92% is carried by human, maybe it does make sense... (>_<)" So I can make list why should I be skinny, thats one (hahaha..)<br /><br />Some of my thinspo are Nicole Richie, or Ayumi Hamasaki. They are amazing person I think never dissapoint me, and always cheer me up (^_^)<br /><br />Like other girls, i'm just ordinary girl who like beauties and art so maybe next time i'm gonna talking about fashion, make up, body care, pets, or art and design graphic beside me struggling to be skinny (It's just gonna bore you up and my self anyway"<br /><br />ciao then! \(^_^)/~*Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-30374779405863378522009-08-17T18:36:00.002+07:002009-08-17T19:34:36.857+07:00Berkaca Sebelum Mengucapkan MerdekaSiapakah aku? Bangsa Indonesia<br />Apakah benderaku? Sang Merah Putih<br />Apakah maskot negaraku? Sang Garuda<br />Apakah slogan negaraku? Bhinneka Tunggal Ika<br /><br />Kutanya kepadamu, apakah kau ingat padaku?<br />Kutanya kepadamu, apakah pancasilaku?<br />Kau katakan padaku bahwa kau mencintaiku<br />Sebutkan sila-silaku satu demi satu<br /><br />Ingatkah kamu, bersumpah padaku akan kesatuan Republik Indonesia<br />Kutagih sumpahmu tiap detik tangisku padamu...<br />Kau rayakan ultahku tiap tahun dengan meriah<br />Namun tak kau rasakan hatiku sedih berdarah...<br /><br />Siapakah kamu yang tak kukenali lagi... Namun mengenakan Merah Putihku...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-66592093781800834452009-05-11T11:59:00.000+07:002009-05-11T12:01:26.207+07:00Belajar Peka dan Sadar Diri (menggarisbawahi : muda-mudi Tiong Hoa peranakan Indonesia)One of my favorite public figure is Martin Luther King jr. Juga seorang Mahatma Gandhi...<br />mereka adalah pembela kemanusiaan dah penyetaraan hak asasi manusia. Lucunya konflik yang mereka hadapi seolah-olah masih terus ada dalam artian belum mereda 100% di titik-titik konflik masyarakat di belahan dunia ini.<br /><br />Sebagai kaum minoritas sepertinya ada sistem kehidupan kita yang menjadi tumpul atau memang berkurangnya sifat menjadi peka. Kita kaum tiong hoa tidak belajar banyak dari berbagai hal, atau justru menutup mata serta memalingkan wajah dari realita kehidupan yang terjadi dilingkungan sekitar sebagai bukan urusan yang mendesak atau penting untuk diperbaiki. Kita semua manusia sama, maka tidak perlulah kita merasa diri terlalu jauh berbeda. Ada suatu saat kelak tiada seorang pun melihat perbedaan itu.<br /><br />Doktrin bahwa kaum tionghoa itu kaya-kaya. Cenderung seolah-olah memberikan hak pada keluarga kaya meninggikan derajat diatas orang lain, persaingan selalu berpusat pada ekonomi, dan berapa besar rumah atau berapa banyak mobil yang dimiliki. Ada yang seperti itu? Ada. Dan kenyataannya masih banyak pula orang tionghoa yang hidup miskin, hidup hanya tergantung dari menjual wedang kembang tahu yang dipikul juga ada, atau menawarkan mochi buatan tangan dari rumah ke rumah. Maka bersyukurlah Anda bila dilahirkan di keluarga yang mampu.<br /><br />Hanya saja degradasi perilaku yang terjadi sangat banyak terjadi namun tidak segera diperbaiki. Itulah titik yang saya tekankan pada sikap tidak peka. Tidak peka terhadap lingkungan, tidak peka terhadap kondisi tiong hoa, tidak peka terhadap fenomena, tidak peka terhadap diri sendiri pula. Sikap yang pragmatis-apatis ditambah lagi HEDONIS merambah ke hampir semua orang zaman sekarang.<br /><br />Benar kita telah dikurung oleh orba dengan berbagai peraturan yang menyulitkan orang tua kita serta sesama orang tionghoa di seluruh Indonesia, kalau Anda tidak bisa merasa empati dan merasa bahagia dengan sedikit kebebasan yang telah diberikan semasa pemerintahan Gus Dur, maka hiduplah Anda tanpa menghargai sejarah orang tionghoa yang ada di Indonesia. Ingat sejarah kita di Indonesia tidak sama dengan sejarah leluhur yang berada di Tiongkok sana, karena kita sebagian besar lahir, hidup, dan mati di Indonesia sebagai Tionghoa peranakan Indonesia. Mungkin sebagian besar anak-anak tionghoa 7-10 tahun dibawah saya tidak tahu perjuangan hidup orang tua mereka.<br /><br />Pengalaman menyakitkan selama orba bukan untuk dijadikan balas dendam, apalagi dengan cara yang salah sampai keenakan jadinya malas berubah. Contoh pengalaman nyata selama zaman orba (sebelum 1998), waktu SMP saya pergi berjalan kaki ke sekolah (benar, walaupun orang tua saya mampu, saya tetap disuruh berjalan kaki, tidak diantar naik mobil seperti kebanyakan anak-anak manja sekarang). Dalam perjalanan saya melewati SD negri yang tentu saja mayoritas non tionghoa atau barangkali tidak ada tionghoa sama sekali, tiba-tiba banyak anak-anak kecil menyerobot ingin melihat saya dari balik pagar sekolah sambil mengatai saya "cino asu! cino asu!" ("Cina anjing! Cina Anjing!"). Wah, apa salah saya ya? Mengenal mereka saja tidak. Entah kenapa saya yakin, banyak orang tionghoa lain yang mungkin memiliki pengalaman yang sama dengan saya dan mungkin banyak yang memiliki trauma dan sakit hati.<br /><br />Hanya saja kebencian orangtua diturunkan kepada anak, sehingga memberikan jarak antar berbagai ras yang pluralitas di Indonesia ini. Hanya karena kondisi sekarang sudah enak, kita tidak bisa memungkiri bahwa mungkin masih ada, karena jangka waktu 10 tahun itu masih terlalu singkat. Kita lihat saja pada zaman Martin Luther King Jr, kebencian ras kulit putih terhadap ras kulit hitam yang dianggap budak sangat mengerikan. Bahkan sampai sekarang mungkin sedikit banyak masih ada walaupun sudah ditekan ke titik paling rendah, buktinya kalau kita bilang "negro" di Amerika ke orang kulit hitam lebih mungkin Anda ditonjok sampai babak belur daripada ditegur saja.<br /><br />Kalau kita merasa aman-aman saja bersikap seenak udel sendiri, maka ingatlah pada Tragedi Mei 1998. Kalau kita memiliki kekuatan atau menunjukkan bahwa kita juga salah satu kekuatan di negara Indonesia ini, kita tidak akan ditindas seperti pada masa-masa itu. Kejadian itu adalah sesuatu yang harus kita waspadai pada pola pikir bahwa kalau kerusuhan mau bakar siapa? (ayolah, berpikir sedikit). Empati "kasihan ya?", "kurang ajar tenan!", atau "biadab!" yang hanya diiringi emosi tapi tidak mampu memberikan penyelesaian masalah, empati itu hanya akan menjadi kata-kata. Kita hanya akan dibakar lagi.<br /><br />Ada juga pola pikir seperti kalau ada yang mengancam keberadaan kita di Indonesia, lari saja ke luar negeri karena bisa. Tapi seberapa banyak orang yang bisa kita bawa? Itu adalah pemikiran egois, karena dimana pasti ada keterbatasan, kalau salah seorang adik/kakak kita tertinggal di Indonesia dan menghilang untuk seterusnya? Itu adalah penderitaan seumur hidup karena kita tidak bisa menyelamatkan lebih banyak orang. Di negeri lain pun tidak menjadi siapa-siapa kalau di negara sendiri tidak diterima. Karena itu mari mulai belajar hidup yang baik dan benar, rendah hati, serta pola hidup yang dilandasi kerja keras dan berderma.<br /><br />Anak-anak tionghoa yang 3-4 tahun kebawah saya memiliki pola pikir yang kadang saya tidak mengerti lagi. Maaf saja kalau saya mengatakan mereka sebagai kaum yang terjangkit penyakit hedonis, dan mereka dalam fase yang kritis. Di malam hari ketika membeli buah, saya lihat dipinggir jalan mereka memarkirkan mobil yang sudah dimodifikasi sambil pasang audio SPL keras-keras, dan yang mereka lakukan adalah ngobrol-ngobrol atau melongo sambil ngerokok. Seperti gelandangan elit. Atau anak-anak SMA yang pulang pergi sekolah diantar naik mobil atau naik mobil sendiri seolah-olah merekalah yang membeli mobil itu dengan uangnya sendiri, padahal membeli uang bensin saja tidak mampu.<br /><br />Atau terkena sindrom sinetron, contoh ketika saya makan malam di resto E-plaza bersama teman, tiba-tiba ada sedikit keributan. Sepasang cewek-cowok ribut dengan seorang cowok. Cowok itu dengan gaya sok tangan dimasukan satu ke saku dan yang satunya menarik kereta dengan kasar. Well... cinta segitiga (toh kelihatan sekali). Oh... bangga sekali ya kelihatan keren dan menarik perhatian pengunjung dengan mengheboh-hebohkan perseteruan pribadi ditempat umum? Pacaran masa SMU kok sinetron banget. cape deh... Untung gak gontok-gontokan. Dan dari penampilan mereka yang kayak selebriti (wow... SMU sekarang sudah bisa semir rambut), kayak artis dan ceweknya berdandan manis kayak bintang film Taiwan, kalau aku cowok seh emang seneng aja tapi kalau ngeliat kejadian kayak gitu ilfil dah. Ah... Anak orang mampu kok IQ gak kepake gitu. Heran suatu hal yang privasi seperti tidak memperlihatkan masalah pribadi di tempat umum kan jangan terlalu di-hiperbolakan.<br /><br /><br />Siapa yang mereka bohongi? Semua orang tahu kalau mobil, perhiasan, uang saku, fashion, dsb yang mereka nikmati adalah hasil kerja susah payah orang tua mereka bekerja. Tidak ada penghargaan untuk "hard earning money" (beratnya mencari uang), entah itu usaha orang tua mereka memang lancar, tapi untuk mempertahankan kelancaran usaha juga menghabiskan pikiran dan waktu juga.<br /><br />Lucunya banyak yang menganggap "aku kaya". Sekolah cuma hiburan atau mengisi kewajiban saja, bukti nyata seorang teman yang masih kecil (maksudnya masih kuliah awal semester), dengan setia absen dari kelas kuliah untuk pulang pergi ke semarang hanya menjajakan hadiah-hadiah untuk pacarnya dengan uang sakunya sendiri. Hasilnya dia selalu bokek tapi tetap sok. Bukti nyata lain, seorang teman orangtua mengeluh dan marah pada anaknya, karena ketika bepergian sang anak (yang belum bekerja), berkata pada orangtuanya akan membayari mereka makan. orangtuanya marah dan mengatakan "memangnya kamu sudah kerja dan punya uang untuk bayarin kita makan?!" Toh kalau anaknya nraktir orangtuanya makan kan itu uang transferan dari orangtuanya sendiri.<br /><br />Enaknya jadi mahasiswa atau murid sekolah ya? Uang ditransfer orang tua. Tentu saja sebebas mungkin dipakai untuk apa pun bisa sambil berbohong untuk beli buku tapi kenyataanya dibuat pergi ke diskotik atau foya-foya maen game center. Itu terjadi? Iya itu terjadi. Kalau ditanya sebenarnya impian dan cita-citanya besok mau kuliah dimana/kuliah/kerja apa kadang nggak bisa jawab. Terlalu memikirkan apa yang ada sekarang, tapi tidak memikirkan masa depan.<br /><br />Di zaman pendidikan seharusnya semakin meningkatkan kesadaran manusia akan hal yang salah dan benar, malah sifat bandel dan sok begini begitu malah menjamur. Jadinya yang ada manusia-manusia bebal dengan nasehat dan terus bertindak seenaknya sendiri. Tidak hormat pada orangtua, tidak menghargai uang yang dihasilkan kerjakeras orangtua untuk memakmurkan anak. Cerita nyata, seorang anak SMU yang ngambek karena orang tuanya tidak mau memberikan uang buat modifikasi motornya seharga 15 juta, memukul palu ke kaki papanya dan memukul dengan tongkat golf sampai rusak. Melihat wajah orangtua itu ketika suatu kali bertemu, tampak tidak tega.<br /><br />Pola pikir kalau toh besok aku adalah penerus usaha keluargaku. Kalau keenakan dan asyik sendiri tau nasibnya besok pasti jadi orang kaya, toh orangtua sudah kaya, itu harusnya dihindari, karena bisa menjadikan malas kuliah dan belajar, mau jadi penerus pun Anda sudah menjadi kapal karam Titanic. karena pengalaman orangtua yang merintis dengan orang yang langsung pegang sudah jalan berbeda. Sama ketika kita mengendarai mobil tapi tidak tau caranya starter mobil, ketika mobilnya mogok ya sudah tamat riwayatnya.<br /><br />Ingat pada saudara-saudara lain yang masih hidup kesusahan, jangan memberikan jarak dan kesenjangan sosial terlalu tinggi. Mereka membutuhkan kita juga seperti kita membutuhkan mereka. Bagi yang masih kekurangan pun berhak mengingatkan kerendahan hati dalam hidup, juga tidak patah semangat karena semangat hidup dan kerja keras ada dalam diri kita masing-masing.<br /><br />note:<br />tulisan ini hanyalah bentuk prihatin dan kekhawatiran terhadap semua adik-adik saya di seluruh pelosok Indonesia, bahwa bangkitlah dan tunjukkan kemampuan bukan harta semata atau hanya embel-embel "tionghoa itu kaya". Kekayaan itu adalah daging bukan otak, kalau kita hanya memiliki daging, maka kita hanya akan disembelih untuk memberi makan orang lain. Bila kita adalah otak, kita akan dibutuhkan banyak-banyak orang.Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-4663832688907160972009-03-12T14:55:00.001+07:002009-03-12T14:56:47.551+07:00For Greater Good (Sumpah Pemuda, Mahasiswa, dan Demokrasi)Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928<br />lokasi : Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta<br />peserta : Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond, DAN yang terakhir AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab<br /><br />* PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.<br />* KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.<br />* KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.<br /><br />INILAH SUMPAH SETIA PEMUDA-PEMUDI INDONESIA TERHADAP IBU PERTIWI!!!<br /><br />Bolehkah saya simpulkan, bahwa rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda-pemudi Indonesia dahulu lebih tinggi daripada saat ini? Yang saat ini kita seperti dikotak-kotakan, dibeda-bedakan?<br /><br />Bolehkah saya simpulkan, bahwa pemuda-pemudi Indonesia dahulu lebih cerdas dan mengerti makna pluralitas serta menghargai perbedaan sebagai kekayaan RI? Yang saat ini pemuda-pemudi gelap mata dan hati lebih memilih perjuangan fisik serta kelakuan emosi?<br /><br />Bolehkah saya simpulkan, bahwa seharusnya kita MALU sebagai pemuda-pemudi Indonesia??? Kita telah melukai hati para pendahulu kita yang berjuang mencetuskan Sumpah Pemuda dibawah penjajahan Belanda?<br /><br />Lihatlah begitu indah kesatuan yang dirasa bila kita melihat siapa-siapa yang berada dalam peserta, semua pemuda-pemudi seluruh Indonesia, maupun yang keturunan (tiong hoa atau pun arab) menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa melalui kebudayaannya? Pluralitasnya?<br /><br />Kapan hari saya melihat top 9 news di metrotv, yang ada hanyalah kekerasan yang dilakukan mahasiswa, berdemo berdemo dan berdemo... Apakah itu yang artinya demokrasi? demokrasi bukan DEMO-krasi... Mahasiswa berhak bersuara, semua lapisan masyarakat berhak bersuara, tapi bukan dalam ajang demo yang menjadi huru-hara kekerasan...<br /><br />Ingatlah pada status mahasiswa, status pemuda-pemudi Indonesia, kita adalah manusia berpendidikan. Bertindaklah secara cerdas dan kritis, demi perjuangan kita, demi bangsa ini, dan kehidupan yang lebih baik.<br /><br />semoga semua makhluk berbahagia...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-40679309102481272962009-03-12T14:53:00.000+07:002009-03-12T14:55:24.548+07:00For Greater Good (Belajar Dari Seekor Babi)Kalau dengar kata babi itu kita memuat persepsi seperti apa?<br /><br />Daging? Makanan? Jorok? Makian? Najis? Haram?<br /><br />Tapi kemarin saya belajar dari seekor babi, masih ingatkah dengan film Babe?<br />Saya yakin semuanya pasti pernah dengar dan melihat film itu. (soalnya sering juga diputar di TV klo lagi ada event hari raya)<br /><br />Film ini sekilas seperti film anak-anak, toh karakternya adalah seekor babi yang bisa berbicara, dan memiliki teman-teman peternakan lain seperti bebek, sapi, anjing gembala, tikus, ayam, dll. Kisahnya juga berkesan datar kalau dilihat dari ukuran orang dewasa. Belum lagi karakter utama manusianya, Mr. Hogget sendiri orangnya pendiam dan tidak banyak bicara.<br /><br />Babi itu gunanya untuk apa sih?<br /><br />Paling gampang digunakan untuk dimakan (bagi yang memakannya)<br />Kerjanya cuma makan, tidur, main lumpur, makan, tidur, kawin, tidur, makan... dst.<br /><br />Disini Babe tidak dipotong, menjelang malam natal, perutnya sudah diukur, dan sepertinya dia tinggal digorok dan dimasak saja untuk dijadikan masakan natal keluarga Hogget. Namun dia yang sejak kecil bersama dengan anjing gembala, dia merasa bisa menggembalakan hewan, dia berlatih dengan memisahkan ayam berwarna coklat dan putih.<br /><br />Disini kesimpulan pertama bahwa babi itu tidak berguna menjadi berubah 180 derajat, bagi Mr. Hogget. Dia tidak membunuh babi kecil itu, justru memperlakukannya seperti hewan peliharaan kesayangannya. Diluar kondisi itu, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa orang yang memiliki kemampuan yang berguna akan tetap hidup, sedangkan yang tidak mempunyai kemampuan atau tidak menarik keluar kemampuan yang dia miliki maka dia akan 'mati'.<br /><br />Orang kadang lupa dan belum berusaha memaksimalkan apa yang dia miliki, cukup dengan apa yang dia bisa, apa yang dia terima, tapi tidak ada dorongan untuk mengembangkan diri. Bukan tidak bisa atau tidak mampu, hanya karena niat yang tidak teguh.<br /><br />Babe berbeda dengan anjing penggembala yang bernama Fly dan Rex, mereka menggiring domba dengan paksaan, dengan makian, dengan kata perintah. Babe dengan rendah hati meminta para domba untuk mengikuti petunjuknya. Ketika domba-domba itu berhadapan dengan Fly, si anjing betina, dia menganggap Fly adalah makhluk yang tidak beradab serta kasar tabiatnya. Sedangkan dari sisi Fly, domba-domba adalah makhluk bodoh yang tidak memiliki otak.<br /><br />"communication is power" begitu yang saya dengar, miscom setitik rusak seluruhnya. Biasanya tanpa kita sadari adanya miskomunikasi, dengan bayang-bayang sendiri berpikir begini begitu malah membuat salah paham semakin parah. Parahnya lagi kalau sudah diomongkan masih nggak nyambung juga. Bisa jadi kita sudah merasa benar, orang lain yang salah, tapi tidak menutup kemungkinan orang lain berpikiran yang sama dengan kita.<br /><br />Kata-kata yang keras membuat orang semakin defensif, dan bisa memicu anarki. Kata-kata yang lembut bisa membuat orang terbuka, dan nyaman untuk berbicara. Kehidupan itu sederhana, namun pikiran manusia yang membuatnya rumit, sehingga kelembutan sendiri juga bisa dijadikan miskom. Untuk memahami kelembutan dibutuhkan pemahaman yang dalam dan kompleks, sedangkan untuk memahami kemarahan hanyalah kesabaran.<br /><br />semoga semua makluk berbahagia~Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-16199570181487366262009-03-03T11:45:00.000+07:002009-03-03T11:46:27.033+07:00For Greater Good (Talk about religions)Agama membawa serta kebudayaan, adat, dan busana asal agama tersebut dicetuskan. Hal ini harus dipahami sebagai suatu kemakluman bukan keharusan dan kewajiban.<br /><br />Banyak penyelewengan agama yang harus kita waspadai, dan bagaimana kita bertindak cerdas untuk menghadapi hal-hal tersebut. Sejak fanatisme yang berlebihan telah mengubah pola pikir, dan pendoktrinan untuk membodohi kemampuan berpikir cerdas banyak hal-hal tidak lazim terjadi.<br /><br />Sejak umat manusia mengkotak-kotak kan darimana negara asal agama, jadinya banyak kesimpulan-kesimpulan mengenai agama serta umatnya. Contoh di Indonesia, Islam pasti mayoritas masyarakat Jawa, Kristen/Katolik pasti mayoritas masyarakat non Jawa, Hindu mayoritas masyarakat Bali, Budha pasti mayoritas masyarakat keturunan tiong hoa. Entah karena pengaruh pemerintahan Soeharto, pendoktrinan turun temurun, atau kesenjangan sosial maka dari waktu ke waktu semua menjadi terkotak-kotak seperti itu.<br /><br />Apakah yang beragama Hindu itu hanya orang Bali?<br />Apakah Budha hanya membatasi orang keturunan tiong hoa?<br />Apakah orang Jawa tidak boleh beragama Nasrani?<br />Apakah orang non jawa tidak boleh beragama Islam?<br /><br />Agama tidak pernah memilih umatnya, umatnya lah yang memilih agamanya. Kita tidak bisa menyalahkan orang beragama lain dengan agama kita, kita juga tidak boleh menganjurkan agama apa yang harus dianut orang tersebut, karena agama lah yang menuntun jalan hidup kita, maka hendaknya kita sendiri memilih yang terbaik bagi diri kita sendiri.<br /><br />Banyak sekali hal-hal konyol yang pernah saya dengar dan alami sendiri, seperti membaca mantra dewa bumi 1000 kali maka saya akan mendapat berkah, menjual bunga-bunga sembayangan mengumpulkan pahala, dapat menggaet orang masuk ke agama apa maka mendapat berkah, paling kejam adalah membunuh satu orang non agama apa akan masuk ke surga. Ada lagi yang konyol, memelihara janggut panjang maka akan merasakan kenikmatan sorga dunia atau bagaimana lah.... tidak logis sama sekali.<br /><br />Sekarang pengaruh paling merusak dari suatu agama adalah sama seperti perang, yaitu menghilangkan sebuah kebudayaan dan keberadaban yang sudah ada sejak ratusan tahun. Ambillah beberapa contoh, sejak masuknya agama nasrani dan revolusi industri, pola busana di Indonesia berubah. potongan rambutnya, kemeja, jas, dasi, celana kain, sepatu kulit, dan bahkan bentuk kumis pun berubah.<br />Atau agama Islam, membuat semua orangnya seperti orang Arab semua. Bentuk baju menjadi burka semua, alias jilbab berkerudung semua, pemakaian baju koko, dan pemeliharaan jenggot dll.<br /><br />Baiknya berbusana apa pun adalah pilihan tiap individu, entah mau berjilbab atau tidak, memakai baju koko atau jas. Tapi tidaklah perlu adanya tambahan kata-kata menambah iman, harus, wajib, sudah peraturannya dsb. mengubah penampilan tidak mengubah iman kalau pemikiran tidak ikut berubah.<br /><br />Kenapa Bikkhu Theravadda memakai selembar jubah saja? Karena mereka berlatih supaya tiada kemelekatan terhadap hal-hal duniawi. Hampir sama dengan pendeta Hindu, romo, dan suster.<br />Dalam berpakaian memang tidak memberikan pengaruh yang besar (toh siapa yang mau pakai selembar jubah ke mall). Hanya berpengaruh pada bidang arsitektur saja.<br /><br />Kenapa agama Islam mengenakan jilbab, burka, baju koko, dan memelihara jenggot? Dengan minta maaf sekali, saya mencoba menjelaskan menurut nalar saya. Bahwa di Arab sana, sedikitnya jumlah air, banyaknya pasir, dan adanya badai pasir pula, maka pakaian mereka seperti itu, jilbab dan burka (kerudung yang menutup seluruh wajah kecuali mata) dikarenakan untuk melindungi rambut, wajah, dan tubuh dari angin berpasir. Kalau tidak mengenakan pakaian seperti itu, badan menjadi kotor, sedangkan air untuk mandi saja susah. Saya pikir ini adalah suatu fenomena yang kurang pas di Indonesia, karena di Indonesia suhunya lembab, negara tropis, rentan hujan, dan kalau di daerah yang lembab malah bisa jamuran. kalau rambut di kerudungi seperti itu... yah bisa dipikirkan akibatnya bagaimana.<br /><br />Sekarang kita taruh contoh pulau Bali, yang disebut dengan Pulau Dewata, misalkan saja semua masyarakatnya menjadi beragama islam, semua diwajibkan berjilbab, memakai burka, memakai baju koko dsb. Hasilnya?<br /><br />Tidak ada lagi tari Bali, tidak ada lagi pakaian adat Bali, tidak ada lagi Pulau Dewata.<br /><br />Bila tidak ada lagi Pulau Dewata = tiada lagi turis (yang penghasilan utama pulau Bali, dan penyumbang devisa negara) Turis tidak akan tertarik lagi dengan pulau Dewata yang tidak ada lagi "dewata" nya.<br /><br />Terkenang dengan selirik lagu "kembalikan baliku padaku" yang pernah saya dengar waktu kecil, apakah berarti penyabotasean budaya di Bali pun sudah terjadi?<br /><br />Sepertinya banyak manusia yang lupa, agama merupakan pembelajaran bagaimana hidup baik, bukan mengatur bagaimana cara berpakaian, atau berpenampilan. Agama lebih ke perubahan pola pikir, pola hidup menjadi baik, membersihkan hati dari kekotoran batin.<br /><br />Sejak kapan agama dimiliki oleh salah satu negara?<br /><br />Ketika kita menekankan bahwa agama adalah UNIVERSAL maka agama tidak memiliki negara...<br /><br /><br />semoga semua makhluk berbahagiaAmelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-60759719059800131622009-03-03T11:43:00.000+07:002009-03-03T11:44:18.516+07:00For Greater Good (about Pilpres and how they advertise)Iklan-iklan Pilpres yang bahkan mendahului caleg sudah mengalami repetisi kampanye yang serupa dari waktu ke waktu. Dalam majalah Tempo dikatakan sepanjang jalan banyak sekali poster-poster, spanduk-spanduk dan media kampanye lainnya, namun yang dia ingat justru iklan XL yang menampilkan gambar simpanse. Weird right? Karena yang ditampilkan adalah tampilan seragam, yang berjilbab, yang diurai, yang berpeci, merah, kuning, hijau, semuanya memiliki tampilan yang sama. Foto itu sama seperti ketika kita sedang membuat pas foto, dengan terpaksa kita sedikit senyum supaya lebih manis daripada cemberut seperti foto napi. Tidak ada istimewanya, tidak ada yang menarik, dan tidak ada yang bisa dihebohkan walaupun mereka mencantumkan gelar-gelar sangat keren seperti Mcs atau PhD. Alhasil melihat simpanse tersenyum adalah hal yang berbeda sehingga kita menjadi ingat.<br /><br />Belum lagi dampak yang dihasilkan dari kampanye gak berguna itu. Mereka mengotori tempat, memaku disembarang pohon, menempel dan menghamburkan kertas (yang lama-lama semakin mahal!!!) di tembok-tembok rumah orang dengan atau tanpa izin. Mungkin ada yang bisa memanfaatkan hal itu ya, tukang jual makanan seperti tukang jual kacang atau gorengan mungkin, dijadikan bungkus makanan begitu.<br /><br />Seandainya para calon legislatif atau pun calon presiden yang berkampanye menyadari, atau tim suksesnya, sepertinya mereka harus think out from the box. Mengkampanyekan calon legislatif atau presiden sama sekali berbeda dengan mengkampanyekan barang dagang atau jasa atau acara. Poster? OK! Selebaran? OK! Stiker? OK! Baliho? OK! Tapi rasanya ada yang kurang... walaupun sudah jor-joran keluar duit untuk membuat semua itu di seluruh daerah atau di seluruh Indonesia, kalau tenyata hasilnya malah membuat orang bingung terus bagaimana? Padahal sudah keluar uang sangat banyak.<br /><br />Uang jor-jor an itu bisa menjadi bibit korupsi ketika si caleg atau capres sudah terpilih. Logika saya dan teman saya, semua promosi diri itu membutuhkan banyak uang, bahkan bisa jadi mereka berhutang dll. Nah, kalau mereka sudah terpilih jadinya ada kemungkinan korup.<br /><br />Dari bincang-bincang dari teman, saya baru dengar ada caleg yang belum lulus dari S1. Ini gila. Kalau memang nanti yang dipilih itu tidak lulus S1, sama saja orang bodoh mempimpin orang bingung. Lebih gilanya lagi, mencalonkan karena mereka taunya kalau jadi pejabat gitu tuh dapet duit gajinya banyak. Kalau kualitas gak ada, mereka bakal jadi calon pemimpin bagaimana? Seperti PNS yang rela menyuap bayar berpuluh-puluh juta supaya mereka bisa kerja enak (katanya), idealnya kalau punya duit berpuluh-puluh juta buat beli pekerjaan, kenapa gak dipakai untuk membuat pekerjaan? Bekerja sendiri akan lebih bebas dan enak kan?<br /><br />Kalau pendapat pribadi, kenapa calon legislatif tidak berpidato dan membuat tanya jawab terbuka dengan calon rakyat yang akan mereka pimpin?<br />Demikian pula dengan presiden, kenapa tidak kita biarkan mereka berpidato dan membuat debat terbuka ditampilkan di seluruh stasiun televisi Nusantara, sehingga baik yang berada di tempat langsung dan semua masyarakat Indonesia dapat melihat, mendengar, dan menentukan pilihan kepada siapa mereka akan memilih. Hasilnya dibayangkan seperti ini, seorang Presiden yang dipilih mutlak oleh masyarakatnya, dan dicintai oleh masyarakatnya.<br /><br />Kenapa? Selain mereka berpromosi, kita juga bisa melihat kualitas dari capres yang kita pilih. Kita juga bisa menyeleksi capres-capres yang tidak berkualitas. Kalau hal seperti itu tidak dilaksanakan sejak dulu, mungkin para capres takut ketauan bosoknya kali ya? Mereka cuma berani berkata-kata dan mengobral janji diatas kertas supaya tidak bisa didebat, membiarkan para pendukungnya yang ribut sendiri mempertahankan "idola"nya. Akhirnya masyarakat tetap menjadi masyarakat bingung...<br /><br />semoga semua makhluk berbahagia~Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-49532273402886219552009-03-03T11:35:00.000+07:002009-03-03T11:42:56.291+07:00For Greater Good (keep your mind better)"Dibalik Pria Sukses Adalah Seorang Wanita Yang Hebat"<br /><br />Ketika muncul "fatwa" yang mengekang wanita, dan membodohkan wanita apa yang akan terjadi pada para pria? Mungkin mereka tidak kekurangan secara fisik, namun kebodohan itu akan menyebar sampai ke urat otak dan keturunan.<br /><br />Saya hanya memberikan pemikiran yang saya pikir itu bisa diterima secara logis.<br />Sudah pada dasarnya seorang wanita itu memiliki sifat Ibu, sifat penyabar, sifat lembut, memiliki self control yang lebih baik, dan pengayom baik anak maupun keluarga. Seorang wanita yang pandai, dia akan menjadi hebat, dan akan bertindak sebagai penyeimbang keluarganya. Apabila wanita bodoh?<br /><br />Ketika wanita dibuat bodoh, sifat penyabar itu tidak tampak, keibuan terpendam, self control yang tidak baik, tidak bisa mengayom anak atau keluarga. Maka seorang wanita yang bodoh, akan menjadikan keluarganya "bangkai kapal" sudah bukan "kapal karam" lagi. Wanita yang dibodohi, ditindas, atau ditekan yang muncul adalah kelemahan mental.<br /><br />Kalau sampai fatwa-fatwa konyol diberlakukan benar-benar, maka Indonesia tidak akan menjadi "Pria Sukses", apa lagi fatwa-fatwa yang mengurung wanita dan memvonis bahwa wanita adalah sumber penipuan dan dosa. Ini hal yang gila, maka kembali kepada pernyataan diatas bahwa pembodohan wanita akan menjadi senjata makan tuan bagi pria. Apalagi dengan mengatakan perempuan yang ciptaan Yang Maha Esa sendiri sebagai sumber dosa, yang benar saja? Mereka telah mengkritik ciptaan Tuhan, dan menjilat ludah sendiri setelah mengucapkan makhluk ciptaan Tuhan itu sempurna?<br /><br />Ada pun fatwa yang sekarang muncul masuk ke dunia politik. Entah ini oknum darimana atau punya niat apa, atau memang kurang kerjaan.... golput adalah haram. Gila saya pikir, keberadaan Tuhan digantikan dengan yang namanya haram-halal. Saya berdiskusi dan masih belum bisa memikirkan bagaimana penyelesaian yang baik, namun bila golput haram otomatis semua masyarakat muslim diwajibkan untuk memilih. Apa yang terjadi bila di daerah-daerah dimana komunikasi digital jarang, juga jarang tersentuh dunia politik, berpikiran masih adem ayem saja disuruh milih. Kemungkinan ada kecenderungan mereka akan memilih partai Islam, yang perlu diwaspadai adalah turun tangannya orang-orang yang menyalahgunakan agama Islam (penganut radikal dan anarki) menyuruh, merayu, atau bahkan memaksa mereka agar memilih partai yang (maaf) tidak benar.<br /><br />Saya berpikir semua hal ini adalah janggal, abnormal yang dianggap normal. Dunia sungguh sudah terbalik. Apakah ada penyelesaian yang terbaik? Atau kah negara yang sakit ini sudah tidak memiliki obat lagi?<br /><br />Tahukah Anda, ketika seekor anjing sakit dan tidak tertolong lagi maka untuk mempercepat kematiannya dia disuntik mati. Apa Indonesia harus disuntik mati supaya terlahir kembali?<br /><br />Berdoa dan terus berdoa serta memberikan yang terbaik baik Indonesia dengan penuh cinta, semoga kondisi membaik dan sehat kembali....<br /><br />(mari kita tendang virus2 itu)<br /><br />Semoga semua makhluk berbahagia...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-6007357874086872562009-01-20T17:33:00.001+07:002009-01-20T17:35:29.622+07:00For Greater Good (Lear From Anything)Punya artis favorit atau idola?<br /><br />Kalau saya Dakota Fanning adalah artis pertama, yang aku kagumi. Dari filmnya 'Up Town Girl', dia menjadi Ray, dan kata-kata yang diucapkan olehnya di adegan Molly (Brittany Murphy) tidak mau menjual koleksi gitar ayahnya, Tommy Gun.<br /><br />Ray : "You'll only leave it to dust"<br />Molly : "... That's harsh"<br />Ray : "It's a harsh world"<br /><br />Well, it's real! The World is HARSH!!!!<br />Semakin lama dunia semakin keras, dan menunjukkan sisi 'neraka'nya pada semua makhluk.<br />Diluar itu aktingnya bagus! 4 jempol de!<br /><br />Makanya saya ngeliat film Dakota yang lain, 'Man On Fire', dimana ada Denzel Washington di situ, yang sedikit menggeser Dakota saya menjadi artis favorit. Saya tidak melihat artis dari cantik atau gantengnya, yang seperti itu cuma dilihat-lihat saja cukup. Sedangkan Dakota di 'Uptown Girl' atau tiap film Denzel Washington mereka memberi hidup mereka berarti sebagai artis. Well, mungkin klo Dakota masih diemong orang tuanya kali ya, but still...<br /><br />Makanya saya ikuti terus sampe Deja Vu, American Gangster, dan The Great Debaters.<br />Film terakhir ini membuat saya tertarik, di awal film Melvin Tolson (Denzel) sebagai professor di Wiley University, membentuk tim debat dan melatih mereka untuk belajar bersuara lantang di pinggir danau. Dan ini pelatihannya :<br /><br />"Who's the judges?"<br />"The judge is God"<br />"Why is he God?"<br />"Because he decides who wins or loses, not my opponent"<br />"And who is your opponent?"<br />"He doesn't exist"<br />"Why is he doesn't exist?"<br />"Because he is a mere dissenting voice to the truth I speak"<br /><br />Waktu itu saya langsung berpikir, keputusan siapa yang menang atau kalah bukanlah kita, karena musuh tidak ada. Musuh itu ada karena kita dipengaruhi berbagai macam omong kosong yang kita benarkan sendiri. Kadang bisa kita lihat lagi, mungkin kita pernah bahkan sampai sekarang membenar-benarkan sesuatu padahal hal tersebut adalah hal yang salah, dan kita sadar itu salah! Hanya karena omong kosong-omong kosong yang diciptakan sendiri oleh manusia lah membuat kita terjuridiksi duniawi.<br /><br />Dalam film itu, dengan setting utama Texas, 1935. Dimana masih terjadi 'Lynching', salah satu tehnik perbudakan di Amerika. Yang diperbudak adalah orang-orang kulit hitam (negro), mereka tidak diperbolehkan kuliah di universitas, paling tinggi adalah college, yang setara dengan akademi, yang menyakitkan adalah mereka tidak boleh masuk ke sekolah orang kulit putih. Selain itu yang lebih mengerikan lagi adalah lynching tersebut, itu adalah tehnik untuk memperbudak manusia dengan meningkatkan kekuatan tubuhnya namun membodohkan psikologis dan mentalnya.<br /><br />Di satu adegan tim debat dan Melvin sedang menuju ke pertandingan debat, di tengah jalan mereka melihat mayat orang kulit hitam yang digantung dan dibakar sampai kering gosong. Dalam film diperjelas lagi, bahwa budak kulit hitam tidak hanya digantung, sebelum itu mereka bisa saja dicongkel dulu matanya, dipotong telinganya, dipotong bagian tubuh lainnya, atau kemaluannya. Bahkan yang lebih kejam lagi mereka dikuliti dalam keadaan mati atau hidup.<br /><br />Alasannya apa? Benci? Apa budak itu melakukan kesalahan? Apa kah budak itu melakukan kejahatan? Atau hanya karena dia adalah orang kulit hitam?<br /><br />Kalau kita mau berpikir logis, kebencian yang tidak rasional sekali kalau kita membenci orang yang memiliki warna kulit selain warna kulit kita. Tidak rasional sekali kalau kita membenci orang yang tidak se-agama dan kepercayaan dengan kita. Tidak rasional juga kalau kita membenci orang yang tidak sepaham dengan pemikiran kita.<br /><br />1919, Mahatma Gandhi, India. Beliau menyatakan kemenangan MORAL ketika menerapkan Civil Disobidience dengan tidak melawan, tidak makan, tidak membunuh. Memang hal tersebut terjadi, beberapa orang India yang ditangkap dilepaskan kembali. Kalau ditanya kenapa kita tidak melawan bila kita disakiti baik secara fisik?<br /><br />James Farmer Jr., dalam debatnya dia mengatakan (saya persingkat menggunakan bahasa saya sendiri)<br /><br />"Civil Disobidience, is it Moral? Whilst my opponent here said that violence is needed to just the law. When my partners and I saw a black man, alas negro, hung up on tree and burned to death. I saw fear in their eyes. Why is he hung up and burned to death? Did he made a mistake or because he's black? There is no law that help this situation at all,and there is no law that permit them to punish him to death."<br /><br />"St. Augustine said, 'An unjust law is no law at all"<br /><br />"So, when I was in that situation, what should I choose? Violence or Civil Disobidience? Then they should be glad, because I choose the latter."<br /><br />Disitu saya merasakan pernyataan yang sangat hebat... Sampai-sampai saya mengulang adegan itu 2 kali untuk meresapi kata-kata tersebut. Mungkin berlebihan, tapi itu adalah pernyataan yang sangat krusial. Dimana itu terjadi 74 tahun yang lalu, dan herannya sangat mengena dengan keadaan sekarang!<br /><br />Dimana letak muka hukum di Indonesia? Apa jadinya negara yang notabene katanya adalah negara hukum namun tidak memberlakukan hukumnya dengan benar, justru membuat hukum-hukum tidak jelas (tats mere dissenting voice!!). Terlebih hukum yang sifatnya sepihak, tidak universal setidaknya untuk Indonesia.<br /><br />Saya pun banyak mendengar oknum-oknum yang mengatas nama kan agama untuk berbuat kekerasan, memukuli orang-orang yang dianggap menyimpang, saya menyimpulkan ini adalah sebuah Unjust Law, selain tidak beretika dan intelektual, mereka adalah orang yang tidak memiliki hukum, atau bahasa kasarnya tentu saja manusia rimba! Sama halnya dengan hukum-hukum yang diluar nalar dan logika, hukuman yang tidak mengenal keberadaban.<br /><br />Akhir kata saya mencatat satu hal, tim debat Melvin Tolson ini adalah kaum terdidik secara intelektual, dengan gaya bahasa yang tinggi serta perilaku yang santun. Sebaliknya yang dibakar mau pun yang membakar, adalah orang-orang yang tidak berpendidikan dan berpikiran pendek. Orang-orang seperti ini mudah terbakar emosi, dan bergerak untuk melakukan kekerasan. Kesimpulan yang saya peroleh film ini memperkuat pemikiran saya mengenai pentingnya pendidikan untuk membuka gerbang penalaran rasional, memperkuat mental, serta pemberian keputusan yang lebih bijaksana. Saya harap pemikiran ini pun juga disetujui oleh orang banyak.<br /><br />Semoga semua makhluk berbahagia...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvhlNQ6rRpYNmL3MdCKf5hoS6fdjThHTUF7G_Nrpi8ebFXkuPY8nyKt-i__m3cwqZ3Zee3XvSByWmI2OzWqUDNTiA2sE5s3wG_vx2aAUCeFK8YDqY0C885M2ElCc5Kl2ZibsV4xqTHoQnX/s1600-h/tgd_finial-(2).jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 216px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvhlNQ6rRpYNmL3MdCKf5hoS6fdjThHTUF7G_Nrpi8ebFXkuPY8nyKt-i__m3cwqZ3Zee3XvSByWmI2OzWqUDNTiA2sE5s3wG_vx2aAUCeFK8YDqY0C885M2ElCc5Kl2ZibsV4xqTHoQnX/s320/tgd_finial-(2).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293322590998219858" /></a>Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-17809341573384396072009-01-06T13:41:00.004+07:002009-01-06T13:57:39.578+07:00Lebih dan Lebih Mencintai IndonesiakuBagaikan kekasih dia menangis karena diperselingkuhkan<br />Tiada yang lebih perih tersayat daripada kedurhakaan buah hati<br />Yang tidak mengelokan kemolekan dirinya bersinar terang<br />Namun ditutupi kelambu dekil, terhindar dari mata anak-anaknya<br /><br />Diperjualkan dirinya pada orang lain dengan persetujuan sepihak<br />Dengan semena-mena para pembeli itu memperkosa dirinya tanpa ampun<br />Tiada kemanusiaan dan kecintaan dari sang anak untuk membelanya<br />Hawa kehidupan yang mulai menipis dan tubuhnya mengering jatuh<br /><br />Indonesiaku menangis dan bertabah menghadapi perlakuan tidak semestinya<br />Dirinya sudah tidak memiliki apa-apa lagi tanpa para buah hatinya<br />Tiada pernah dia mengadu domba anak-anaknya, tiada pernah dia mengizinkan pertikaian<br />Tiada pernah dia mengeluhkan, ketika sepotong daging, bahkan jantung pun akan diberi<br /><br />"Apalah artinya aku membesarkan bangsa ini, bila anak-anakku lebih memilih bangsa lain sebagai Ibu-nya?"<br /><br />"Dimanakah kalian tumbuh dan berkembang? Dan Siapakah yang memberikan kalian berbagai kekayaan alam? Siapa yang memberikan kalian kekayaan budaya?"<br /><br />"Kalian malah membela IBU lain yang tidak pernah mengajarkan kalian apa pun, dan kalian justru menghantarkan nyawa kalian yang kujaga selama bertahun-tahun lamanya!"Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-30688217987446825372008-12-11T22:07:00.002+07:002008-12-11T22:16:26.730+07:00Perdebatan Cinta dan Waktu<span style="font-style:italic;">Cinta mengeluh pada sang waktu, "Kau akan selalu ada dan selalu abadi, sedangkan aku tidak"<br />Waktu membalas pada Cinta, "Sayang, kamu tidak mengerti. Kamu tidak menuakan sesuatu, dan tidak membiarkan sesuatu itu mati setelah semuanya berlalu. Kau akan selalu ada tidak mengenal batas ruang dan waktu"</span>Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-73257687118044575792008-11-26T11:41:00.002+07:002008-11-26T13:04:24.867+07:00Masyarakat Indonesia Akankah Bersatu?Membaca dari sebuah site multiply miliki teman dari saudara sepupu mengenai RUUAPP yang menjadi UU Pornografi.<br /><br />Penting gak sih berdebat terus?<br /><br />Yang penting yang nggak setuju angkat suara, yang nggak setuju angkat suara. Ntar tinggal hitung saja mana jumlah yang paling tinggi. <br /><br />Dari rakyat, Untuk rakyat, Kepada rakyat!<br /><br />Dari suatu komen saya juga menyimpulkan bahwa, kebenaran tentang UUP yang akan diberlakukan atau tidak itu bagaimana? Apa sudah di-sah kan atau belum? Begini atau begitu? Hal tersebut hanya akan menjadi perdebatan tiada akhir, dan akhirnya malah menjadi kubu-kubu kecil yang saling bertentangan. Bertentangan dalam banyak hal, kepercayaan, agama, dan budaya leluhur dll.<br /><br />Kita cuma dikadalin!!!<br /><br />Kalau peduli dengan keberadaan bangsa Indonesia, lekaslah berpikir jernih!<br />Saya mau dibilang apa pun, saya sudah lahir dan sepanjang hidup tinggal di Indonesia. Maka saya bolehlah membela tempat saya hidup di dunia ini, kalau tidak, dimana lagi saya akan hidup?Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-63928081615775371222008-11-21T13:08:00.001+07:002008-11-21T17:12:37.043+07:00Kumenangis Negriku Bangsaku CintakuKupandangi bumiku menangis<br />Kupandangi sesamaku menjerit<br />Diatas semua itu ada yang meringkik<br />Kegirangan melihat dengan pekik<br /><br />"Pernahkah kau benar-benar melihatKU?"<br />"Hijau dan biru yang KU berikan padamu?"<br />"Pernahkah kau mensyukuri diriKU?"<br />"Kekayaan yang KUsediakan untukmu?"<br /><br />Terharukah kamu apa yang telah IBU mu berikan untukmu?<br />Terharukah kamu melihat wajah IBU mu yang tersenyum?<br />Tidak kah kau ingin membela IBU mu yang sedang menahan sakit?<br />Tidak kah kau ingin mengobati IBU mu dengan segala upaya dirimu?<br /><br />Apakah kamu ingin melihat IBU mu terbelah menjadi 5 bagian?<br />Apakah kamu ingin melihat IBU mu dibasahi darah kalian?<br /><br />"Ku cinta kalian anak-anakKU"<br />"Ku membuai kalian anak-anakKU"<br />"Pedulikah kalian padaKU?"<br />"Keberadaanku sudah hampir musnah..."Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-29153499614439555172008-11-12T12:58:00.005+07:002008-11-19T10:30:16.220+07:00Saya Menentang UU Pornografi (4)UU pornografi berdasarkan rancangan Agustus 2007<br /><br />Bab 1<br />KETENTUAN UMUM<br /><br />Pasal 1<br />Pornografi adalah ... bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, atau bentuk-bentuk pesan komunikasi lain dan/atau melalui media yang dipertunjukkan di depan umum dan/atau dapat membangkitkan hasrat seksual serta melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat dan/atau menimbulkan berkembangnya pornoaksi dalam masyarakat....<br /><br />Mari kita lihat bagaimana orang bisa mengatakan itu porno kalau hal yang dia lihat tidak dianggap sebagai porno?<br /><br />contoh : lukisan (tidak terkena UU Pornografi <span style="font-style:italic;">katanya</span>)<br />apabila lukisan tersebut memuat gambar punggung telanjang bulat, ada orang yang terangsang, namun orang lain tidak terangsang. Lalu bagaimana dengan hal seperti itu? Masih mending kalau tidak ada tindak lanjut dari pihak yang terangsang, kalau ada tindak lanjut yang menimbulkan kejahatan seksual bagaimana? yang salah lukisannya? (katanya kalau seni tidak apa-apa) orangnya yang membuat lukisan? orang yang terangsang dan melakukan kejahatan? atau malah korban?? Baca : GADIS SOMALIA DIRAJAM MATI KARENA DIPERKOSA, atau lihat : <br /><br />http://english.aljazeera.net/news/africa/2008/11/2008111201216476354.html<br /><a href="http://english.aljazeera.net/news/africa/2008/11/2008111201216476354.html"></a><br /><br />2. Pornografi ringan.... secara implisit....bahan-bahan yang menampilkan ketelanjangan, adegan-adegan yang secara sugestif yang bersifat seksual atau meniru adegan seks.<br /><br />sekarang kita melihat nomor 2 ini tambah kurang jelas lagi (mungkin kalau yang merasa ini bisa dimengerti bisa kasih tau saya). Apa yang dimaksud dengan bentuk pornografi implisit kegiatan seksual termasuk "bahan-bahan" (ini apa? media cetak? media massa? media?) Bagaimana dengan buku pendidikan untuk melukis anatomi tubuh manusia? Biologi? (OK! Sepertinya untuk pendidikan juga ada pasal yang bilang boleh, tapi sama aja... idem dengan diatas pasal 1) Lalu yang tidak bersifat pendidikan sekolah, pendidikan umum?? Seperti buku untuk pengenalan seks pada pasutri *mungkin*, maybe like Kamasutra?? Apa itu bisa dianggap tabu kalau isinya bertujuan untuk meningkatkan kemesraan suami-istri dan membina rumah tangga lebih erat? Tidak bisa dipungkiri bahwa seks pun dapat mengikat perasaan suami istri lebih mesra. (sehingga angka perceraian dan perselingkuhan tidak meningkat kan???)<br /><br />Kalau kita menaruh itu mereka diperbolehkan karena mereka sudah dilindungi oleh Undang-Undang (pasal 12, pendidikan dan/atau lembaga pendidikan dapat memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan) tapi yang dapat bertindak karena persepsi yang salah karena tingkat pemahaman akan hasrat nafsu seks kan yang baca?? Kalau suami istri misalnya membeli buku itu, terus yang baca anaknya masih umur 15 tahun, terangsang, dan lain-lain mungkin kita tidak akan tahu apa yang terjadi pula. Kalau umur 15 tahun tiba-tiba melakukan tindakan asusila (misalnya lho) terus gimana?<br />Lagi-lagi siapa yang harus disalahkan? Apa penerbitnya? Yang buat buku? Yang beli? Yang salah nyimpen? Yang cari-cari? Yang baca? Yang melakukan?<br /><br /><br />Dengan adanya undang-undang yang melindungi peredaran pornografi untuk lembaga-lembaga atau pendidikan itu pasti juga ujung-ujungnya lembaga-lembaga tersebut diharuskan membayar Izin Terbit juga... (kesimpulan saya) Jadi Undang-undang ini juga sama saja dengan UUD (Ujung-Ujungnya Duit)<br /><br />12. Barang Pornografi adalah semua benda yang materinya mengandung pornografi antara lain dalam bentuk buku, surat kabar, majalah, tabloid dan media cetak sejenisnya, film, dan/atau yang dipersamakan dengan film, video, vdeo campact disc, digital video disc, compact disc, personal computer-compact disc read only memory, kaset, dan rekaman handphone dan/atau alat komunikasi lainnya.<br /><br />This is a lot ridiculous...<br /><br />Karena batasan pornografi tidak jelas, dan lagi pemikiran pornografi bagi setiap orang itu berbeda (lagi-lagi kita membicarakan kesadaran moral bagi tiap individu aja deh)<br /><br />Lha kalau tabloid kesehatan (kita bisa memasukkan ke dalamnya adalah kesehatan genitalia, kesehatan seksual, dan kesehatan organ tubuh yang dibilang seksi (oleh kebanyakan orang) seperti pinggul, pinggang, payudara. Mungkin tidak menggunakan gambar, ingat, pasal mengatakan bentuk tulisan dicetak mau pun tidak juga terkena. Padahal mengucapkan kata yang mengarah pada alat kelamin atau berbau porno (entah pornonya itu apa) sudah terkena UU pornografi. Kalau bilang disensor malah nanti kosakatanya jadi kacau "anu saya sakit, jadi anu saya diapain ya enaknya?" "bagian ini saya sakit", "itu saya sakit", "bagian dalam saya serasa basah kalau kepanasan" lha malah tambah penasaran orang pikirannya jadi tidak-tidak.<br /><br />Belum lagi dengan film, bagaimana dengan film-film barat? film-film luar Indonesia lain? Dan juga FILM INDONESIA sendiri?? Saya tidak mendukung dengan adanya pornografi yang di eksploitasi berlebih, tapi pasal ini tidak mendeskripsikan pula sejauh apa adegan yang dimaksud? Implisit itu sebatas apa? (implisit juga gak boleh sih)Terus bedakan pula dengan nilai keindahan artistik film, atau sentuhan seksis, menunjukkan adegan romantis, dengan bokep. Seperti nya kita sendiri tahu dah mana yang wajar dan tidak wajar.<br /><br />13. jasa pornografi ... telepon, televisi kabel, internet, dan/atau komunikasi elektronik lainnya, dengan cara memesan atau berlangganan barang-barang langsung yang dapat diperoleh secara langsung dengan cara menyewa, meminjam, atau membeli.<br /><br />Bagaimana dengan prostitusi? Apa itu juga penyedia jasa pornografi? Mungkin penyedia jasa pornoaksi?<br />Apa para wanita dan para pria yang bernasib dalam protistusi itu juga harus dikenai hukum kalau mereka dilatarbelakangi dibohongi, diperalat, diancam, disiksa, dipaksa?<br /><br />Televisi kabel setahu saya bagian yang memuat adegan seks berat harus membayar premium service, jadi tidak sembarang orang bisa mengaksesnya. Kalau film-film Barat yang kebanyakan ada, apa ya disensor pula tidak masuk ke Indonesia? Padahal Televisi Kabel bersifat Internasional.<br /><br />15. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.<br /><br />Saya dengar Syekh Puji (43) akan menikahi Lutfiana Ulfa (12)sebagai istri kedua (yang katanya sih, Syekh Puji padahal sudah 5 kali kawin cerai) Itu sudah melanggar berapa pasal tuh?? Mana katanya mau menikahi dua anak lagi berusia 9 tahun dan 7 tahun(<a href="http://iwandahnial.wordpress.com/2008/11/07/koleksi-syekh-puji/"></a>)<br />saya yakin yang kena UU pornografi pertama mungkin salah satunya adalah Syekh Puji!<br /><br />Kesimpulannya :<br />UU Pornografi mematikan bidang-bidang antara lain sbb:<br />1. perfilman (dokumenter, film pendek, film layar lebar, sinetron)<br />2. periklanan (cukup jelas!)<br />3. penerbitan (majalah, koran, tabloid, buku, dan media cetak lain yang terkait)<br />4. kebudayaan<br />5. pendidikan<br />6. fashion (busana)<br /><br />yang berdampak lanjutannya pada :<br />1. perekonomian<br />2. SDM<br />3. HAM<br />4. KEHILANGAN JATI DIRI BANGSA!!!<br /><br />yang terus berlanjut pada : PERPECAHAN BANGSA!!<br /><br />Ada hal-hal yang mengusik pikiran saya :<br />1. Ada kemungkin adanya pihak yang menginginkan Indonesia terpecah belah<br />2. Ada kemungkinan dengan keterlibatan pihak-pihak dalam pemilu 2009<br />3. Ada kemungkinan sebagai permainan politik untuk mendapatkan uang dari pembelian Izin UU <br />4. Adanya kemungkinan untuk memasukkan doktrin-doktrin Islam yang radikal yang bertentangan dengan Islam Kejawen (yang murni Islam Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme) untuk memecah bangsa Indonesia. (Kita ini dijajaaahhh!!!)<br />5. Yang buat UU ini orangnya GOBLOK dan SOK SUCI! yang jelas nggak mengatasi akar permasalahan pornografi, hanya memotong daun-daunnya saja.Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-73385345475277924292008-11-09T13:31:00.002+07:002008-11-09T14:06:06.562+07:00Saya Menentang UU Pornografi (3)UU Pornografi dapat menghancurkan Bhinekka Tunggal Ika dan segala kebudayaan luhur yang terkandung didalamnya.<br /><br />Isu juga mengatakan bahwa Lambang Negara Garuda Pancasila akan digantikan dengan tulisan Arab (maaf, jangan marah, maksud saya ARAB bukan Islam)<br />Kalau memang itu benar, saya pribadi akan sangat marah. Apakah Anda sekalian juga tidak keberatan akan hal itu?? Perjuangan membentuk suatu negara malah dihancurkan dengan pembodohan serta perubahan budaya... sejak kapan budaya kita menjadi budaya arab?<br /><br />coba kita merenungkan dengan tanggapan saudara satu ini :<br /><br />http://uuporno.blogspot.com/<br /><br />Bagaimana dengan saudara kita yang dari Papua? Kita tidak menganjurkan mereka terus pakai koteka kan, tapi itu adalah salah satu pakaian adat dari Irian Jaya.<br /><br />Bagaimana dengan saudara/saudari kita dari Bali? Yang kostum adatnya juga memamerkan pundaknya serta tarian dengan liukan tubuh itu?<br /><br />Perhatikan sekali lagi pakaian adat Indonesia, tarian-tarian Indonesia, seni pahat, dan seni lukis Indonesia... Tidak kah kita melihat keindahan di sana?<br /><br />Sekali lagi, budaya Indonesia tidak sama dengan Arab. Saya yakin, Islam yang baik pun tidak berorientasi pada Arab, seorang muslim yang soleh tidak semuanya berasal dari Arab, seorang muslim yang soleh adalah dilihat dari kebersihan hatinya. Begitu pula dengan pemeluk agama yang lain, kebersihan hati menjauhkan kita dari pikiran-pikiran jahat, pikiran-pikiran asusila, pikiran-pikiran depresi walaupun kita dekat dengan hal-hal tersebut.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Syafi'i Ma'arif: Umat Islam Harus Berhenti dari Teologi Maut<br />Anwar Khumaini - detikNews</span><br /><br /><span style="font-style:italic;">Jakarta - Amrozi Cs telah dieksekusi oleh tim regu tembak dari Kejaksaan Agung. Jenazah ketiga pelaku bom Bali I tersebut saat ini sudah siap dimakamkan. Baik keluarga atau pendukungnya mengelu-elukan mereka sebagai mujahid yang mati dalam keadaan sahid.<br /><br />Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Ma'arif menilai, pemahaman tentang jihad selama ini banyak disalahartikan, sehingga sebagian masyarakat muslim melakukan tindakan kekerasan atas nama jihad.<br /><br />Namun menurut penerima Magsasay Award 2008 ini, setiap kekerasan yang dilakukan oleh kelompok mana pun di Indonesia akan berakhir dengan kekalahan. Bagaimana meluruskan pemahaman umat yang keliru ini? Berikut wawancara detikcom dengan Syafii Ma'arif.<br /><br />Amrozi Cs oleh keluarga dan pendukungnya dianggap mati dalam keadaan sahid. Bagaimana komentar Bapak?<br /><br />Bagi saya biar saja mereka berpendapat seperti itu. Hukuman mati memang harus mereka terima. Nggak usah kita berpolemik lagi masalah itu.<br /><br />Arti syuhada sebenarnya apa?<br /><br />Syuhada bisa diartikan sebagai orang yang mati dalam keadaan membela agama Islam. Syuhada secara harfiah berarti orang-orang yang bersaksi. Jadi seluruh umat Islam memang bertugas sebagai syuhada, sebagai saksi dan pengawal perjalanan peradaban. Ini bisa kita lihat dalam Al quran Surat Al Baqarah ayat 143 dan Al Hajj ayat 178. Sebagai syuhada, kita menjadi penyaksi, mengontrol peradaban menuju ke arah jalan kenabian.<br /><br />Berarti syuhada tidak harus mati dalam perang membela Islam?<br /><br />Oo tidak. Iya memang mati syahid biasanya dalam perang. Dalam sejarah kita bisa menyaksikan di Perang Badar. Itu jelas, karena mereka mati dalam mempertahankan kebenaran Islam.<br /><br />Kepercayaan mereka selama ini keliru?<br /><br />Selama ini mereka mempercayai teologi maut, umat Islam harus berhenti dari kepercayaan tersebut. Prinsip teologi maut, yakni mereka berani mati karena tidak berani hidup. Kecuali hanya mengagungkan sejarah, marah, menganggap yang tidak sepaham dengannya sebagai musuh. Padahal Allah tidak seperti itu. Al quran pun jauh lebih toleran.<br /><br />Dalam wasiat Imam Samudra yang dibagi-bagikan di kediamannya, dikatakan umat Islam harus terus berjihad melawan orang kafir. Imam Samudra juga menganjurkan agar umat Islam juga meyakini apa yang telah diyakini olehnya?<br /><br />Yang membagi-bagikan harus dituntut. Mereka menjadikan politik kerasan sebagai mata pencaharian. Selama ini mereka tidak mempunyai tawaran. Nilai- nilai kemanusiaan juga tidak ada. Mereka mencoba memonopoli kebenaran. Tapi ingat, dalam perkembangannya di Indonesia, setiap ideologi yang mengembangkan kekerasan pasti gagal.<br /><br />Sebenarnya apa yang salah dalam memahami ajaran Islam?<br /><br />Orang tidak mau berusaha memahami Alquran secara total. Alquran hanya diambil ayat-ayat yang sesuai dengan subyektivisme mereka. Ini celaka. Pasti ada perbedaan dalam memahami Alquran, nggak mungkin kita sama. Karena manusia bersifat nisbi, tidak mutlak. Tafsir tidak pernah mutlak dan terus berkembang. Silakan saja berbeda pemahaman asal konstruktif, jangan destruktif.<br /><br />Di sisi lain, pemerintah jangan bingung, harus tegas. Kalau pemerintah tidak tegas, maka kekerasan akan terus terjadi dan akan terus meminta korban.<br /><br />Bagaimana meluruskan pemahaman pendukungnya Amrozi Cs yang keliru ini?<br /><br />Beri pencerahan saja. MUI harus mengimbau agar mereka kembali ke jalan yang benar sesuai dengan syariat Islam yang sesungguhnya. Organisasi massa seperti Muhammadiyah dan NU juga harus berperan. Selama ini Muhammadiyah dan NU Jawa Tengah juga telah memberi pemahaman sangat bagus soal masalah ini.<br /><br />Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki agar pemahaman keliru tentang jihad ini tidak lagi terjadi?<br /><br />Pahami agama Islam secara benar. Kembangkan budaya siuman. Siuman artinya, manifestasi dari akal kita yang sehat, serta hati nurani yang bersih. Bersih dari segala perilaku-perilaku yang menimbulkan kebencian.(anw/iy)</span><br /><br />http://www.detiknews.com/read/2008/11/09/112026/1033863/158/syafii-maarif-umat-islam-harus-berhenti-dari-teologi-maut<br /><br />Alasan moralitas, sebenarnya bukan diatur dalam UU, lebih terarah bila kita dapat mendidik/dididik/terdidik dengan aturan-aturan norma yang berlaku. Pendidikan budi pekerti sejak dini itu untuk apa kalau bukan untuk mendidik manusia-manusia menjadi bermoral dan ber-akhlak baik?Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-73536531121369261852008-11-09T10:11:00.002+07:002008-11-09T11:57:20.024+07:00Saya Menentang UU Pornografi (2)Seperti yang telah saya perbuat, adalah menentang UU Pornografi. Dari perbincangan dengan teman-teman, dan yang paling membantu adalah saudara saya dalam memahami bagaimana dampak dari UU Pornografi bagi masyarakat Indonesia, baik yang asli Indo, atau perantauan, ke titik ekonomi, budaya, dan sepertinya hampir seluruh aspek kehidupan berbangsa dan ber-tanah air yang diimpikan oleh pendiri bangsa di luluh lantak kan.<br /><br />Kalau memang kita ingin menentang, mari kita suarakan suara kita dengan lantang, dimana kebebasan paling privasi dibelenggu. Tunjukkan bahwa kita adalah makhluk yang bernorma, apakah kita sebejad itu sampai-sampai peraturan seperti UU pornografi harus ada? Kalau kita menyadari bahwa norma adalah permainan pikiran, kalau kita dapat menyadari mana yang dibilang sebatas wajar, dan mana yang tidak hukum moral itu sudah ada dalam diri kita sejak lahir.<br /><br />Perlukah kita takur? TIDAK karena kita yang membela diri kita untuk suara kita.<br />terbukti bahwa UU Pornografi (dan Pornoaksi -sebelum kata itu dihapus) itu ditentang jauh sebelum UU tersebut disahkan.<br /><br />Perspektif Online<br />09 April 2006<br />[updated 9 April 2006]<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Banyak pendapat orang biasa tercatat oleh PO. Kemarin kelompok ibu-ibu yang ketemu di restoran Jalan Wijaya mengatakan: "Tolong bantu dong bantu beritahu orang, UU APP itu tidak masuk akal sama sekali." Orang biasa, yang biasanya ingin bersikap netral-netral saja, kaget begitu mendengar ada rancangan UU yang begitu anehnya, terlepas dari budaya yang ada sekitar kita beratus-ratus tahun. Akhirnya banyak sehingga bersikap menolak. Tapi antara sikap dan menyatakan sikap, masih ada jurang yang lebar. Di DPR, politisi sudah menggodok rancangan yang mau disahkan bulan Juni. Orang biasa masih segan bicara karena malu menyatakan pendapat. Ada juga yang takut karena melihat ini sebagai isu agama.<br /> <br />Memang disinilah bahaya terbesar isu UU APP ini. Penolakan terhadapnya berdasarkan common sense. Dukungan terhadap UU APP menggunakan imbauan keagamaan. Banyak yang terkecoh, lupa bahwa betapa pentingya pun agama, negara tidak boleh campur dalam norma agama. Biar isu agama tetap isu agama. Kalau tercampur dengan urusan negara, sangat mudah politisi memperalatnya untuk menyusun kekuatan. Jadinya muncul keresahan yang tidak kita butuhkan sama sekali."</span><br /><br />UU Pornografi juga sepertinya hanya menimpakan hukum itu pada kaum wanita, dan tambahan yang lain seperti, kaum gay, kaum lesbian, kaum waria. Bukan hak kita untuk menyalahkan mereka yang memang orientasi seks-nya berbeda dari kaum awam. Bukan hak kita untuk memaksakan mereka berubah kalau <span style="font-style:italic;">emang dari sononya begitu.</span> <br /><br />Yang terkena imbasnya antara lain yang terakhir PSK, perlu ditanyakan sejak zaman dahulu kala yang namanya PSK itu sudah ada, sudah menjadi sifat dasar manusia yang memiliki orientasi fantasi seks, ada yang berlebih atau tidak. Sejak dulu pula manusia adalah makhluk paling keji karena satu-satunya makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memperjualbelikan sesamanya sebagai budak atau menjadi pelacur. Saat ini pun, pelacur masih identik dengan perempuan, dan tidak mustahil lagi para pria yang melacur juga ada. Namun apa kah itu memang menjadi pilihan mereka? Tidak kah mungkin ada oknum-oknum yang mendalangi semua itu??? Semua kemungkinan itu ada! Dan yang jelas hukum itu seharusnya berlaku bagi yang mendalangi, bukan korban yang seharusnya diberikan kehidupan layak, sehingga mereka tidak perlu lagi bekerja hina seperti itu, karena mereka adalah sesama kita umat manusia. Siapa lagi yang mengerti manusia selain manusia itu sendiri?<br /><br />November 3rd, 2008<br /><br />Gadis Somalia Korban Pemerkosaan Dirajam Mati<br /><br /><span style="font-style:italic;">Aisha Ibrahim Duhulow, gadis 13 tahun korban pemerkosaan, dihukum rajam oleh puluhan laki-laki hingga akhirnya meninggal dunia, demikian laporan oleh Amnesty International. Aisya divonis mati oleh pengadilan syariah Somalia atas tuduhan perzinahan. Eksekusi tersebut dilaksanakan tanggal 25 Oktober 2008 lalu pada sebuah stadion besar dan disaksikan oleh seribu penonton.<br /><br />—via Aljazeera</span><br /><br />Hal ini terjadi di Somalia, bayangkan kalau ini terjadi di Indonesia. Mungkin kita tertawa kalau belum membaca dengan detil tentang UU Pornografi. <br /><br /><span style="font-style:italic;">"Menurut Sinta Nuriyah, ada cara pandang yang sesat dan prasangka bahwa perilaku moral kaum perempuan menjadi penyebab kerusakan moral. Padahal kebobrokan moral itu juga banyak disebabkan para pemimpin yang tidak bertanggung jawab. <br /> <br />Dia juga meminta agar negara lebih memikirkan pemenuhan kebutuhan hidup rakyat miskin. "Mengurangi angka kematian ibu, buta huruf, menghapus kekerasan dalam rumah tangga dan menghilangkan kebijakan yang mendiskriminasi perempuan," kata Ketua LSM Puan Amal Hayati ini."</span><br /><br />Berikut saya melampirkan alamat blog yang memuat UU Pornografi. note : jangan terpancing emosi, lihatlah lebih dalam bahwa inti persoalan bukan di UU pornografi, penolakan, atau penerimaannya. Yang perlu kita sadari bahwa masalah pornografi adalah masalah budi pekerti dan mental pikiran kita sebagai manusia dalam menyikapi hal-hal yang berbau pornografi.<br /><br />http://audentis.wordpress.com/2007/12/06/matinya-akal-sehat-ruu-pornografi/<br /><br />Kalau memang kita dapat menekan segala hal keduniawian seperti didalamnya ada birahi, maka kejahatan seksual, pornografi, dan pornoaksi tidak akan terjadi.Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-50517992308086279852008-11-08T18:24:00.004+07:002008-11-08T21:56:29.706+07:00Saya Menentang UU Pornografi (1)Dengan menandatangani petisi, yang saya peroleh dari sahabat dan saudara, dan penuh keyakinan bahwa akan tersampaikan pada mendagri, minimal presiden. Maka saya telah sah menolak UU Pornografi.<br /><br />Dulu saya adalah orang yang diajarkan supaya jangan macam-macam dengan polisi.<br />Kemudian saya menjadi orang yang tidak pernah suka dengan dunia politik.<br />Saya hanya menjadi pengamat tanpa bisa melakukan tindakan secara nyata.<br />Melihat hasil pemerintahan Indonesia yang semakin "tidak waras" saya memutuskan untuk tidak menjadi orang "tidak waras"<br /><br />Mengenai UU pornografi sendiri sudah banyak dibahas ketika menjadi sebuah rancangan saja. Dan banyak penolakan-penolakan terjadi di mana-mana, seperti Jogjakarta dan Bali.<br /><br />Perspektif Online<br />31 October 2008<br />Oleh Hayat Mansur<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Lolosnya RUU Pornografi menjadi UU sebenarnya di luar dugaan masyarakat karena banyak masyarakat yang tidak suka. Lihat saja sampai sebulan, seminggu, bahkan pada saat sebelum DPR mengesahkan UU Pornografi demo, penolakan tetap marak terjadi di sejumlah daerah seperti di Yogyakarta dan Bali. Namun harus diakui pemberitaan tersebut memang sedikit tertutupi oleh laporan beramai-ramainya anggota DPR mengunjungi KPK. Mereka bukan melakukan rapat kerja atau studi banding, tapi diperiksa terkait kasus korupsi."</span><br /><br />Terbukti bahwa sebenarnya yang menginginkan UU pornografi sebenarnya hanyalah sekelompok orang bahkan mungkin... maaf... partai politik. Dan mereka berusaha mempengaruhi banyak orang melalui media atau atas nama suatu agama (tidak perlu disebutkan disini pula). Kadang aku berpikir mungkin mereka sudah bukan orang Indonesia lagi, karena orang Indonesia sejati akan menghargai perbedaan-perbedaan kebudayaan yang ada, justru bangga dengan PLURALISME yang kental dalam masyarakat Indonesia. Di negara mana kah yang memiliki ragam kebudayaan paling banyak? INDONESIA. Sayang sekali tidak diimbangi dengan rasa nasionalisme yang tinggi.<br /><br />Sedangkan penentang dari UU pembodohan bangsa itu adalah kita, orang-orang yang tinggal di Indonesia sejak lahir dan berkembangnya, yang seharusnya mengerti tentang kebudayaan ragamnya dan macamnya sangatlah banyak. Banyak hal yang tidak jelas dalam UU pornografi tentang tindakan seperti apa yang dianggap porno. Seperti kata Bpk. Gus Dur, nilai moral bukan sesuatu yang dapat dibuatkan peraturan dan sangsinya. Karena nilai moral adalah sesuatu yang tumbuh dan berkembang dalam diri manusia itu sendiri, nilai yang sebenarnya sudah ada dalam budi pekerti kita sejak lahir, dan kita yang harus memupuk nilai-nilai moral baik itu sendiri.<br /><br />Perspektif Wimar<br />02 June 2008<br />Oleh: Didiet Adiputro<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Nilai-nilai Kebhinnekaan, toleransi dan pluralisme yang menjadi salah satu esensi dari Pancasila, ternyata sudah dipraktekan jauh sebelum Negara kita merdeka, bahkan sebelum pancasila itu sendiri disusun. Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid yang menjadi narasumber di Perspektif Wimar kali ini mencoba mengungkapkan kembali pentingnya semangat toleransi dan pluralisme dalam perjalanan bangsa."</span><br /><br />"Mengenai sikap saling menghargai diantara para pendiri bangsa, Gus Dur menceritakan pada tahun 1919 ada tiga orang sepupu yang suka berkumpul. Mereka adalah H.O.S Cokroaminoto (mertua Bung Karno), KH. Hasyim Ashari (Pendiri NU) dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (Pendiri NU). Saat itu mereka sering mendiskusikan tentang Islam dan nasionalisme. Sehingga kedua paham yang berbeda ini tidak saling dipertentangkan satu sama lain. ”dulu orang bisa ngobrol erat sekali walaupun beda aliran politiknya”, ujarnya<br /><br /><span style="font-style:italic;">Ini berlaku juga dalam menyikapi bentuk negara yang ideal, dimana pada tahun 1935 dalam muktamar NU di Banjarmasin telah dibuat keputusan yang menyatakan kalau warga NU tidak harus mendirikan negara Islam jika ingin melaksanakan syariat Islam. Jadi bisa terlihat kalau dari dulu kelompok Islam sudah menghormati pluralisme. Sehingga Gus Dur pun mengakui kalau pluaralisme adalah gelombang dari masa depan."</span><br /><br />"Jika berkaca pada kasus Ahmadiyah, kebebasan beragama dan berkeyakinan yang diatur dalam konstitusi kita tampaknya belum sepenuhnya bisa dipahami oleh semua kalangan. Menurut Gus Dur, Ahmadiyah harus dibiarkan hidup meskipun fatwa sesat sudah meluncur dari MUI. <br /><br />Karena bagi mantan Ketua PB NU ini, MUI hanya salah satu ormas Islam biasa yang selama ini mendapat wibawa besar sebagai kompensasi dari tidak boleh berdirinya negara Islam. Gus Dur juga yakin kalau organisasi yang fundamental dan sektarian akan merumuskan pengetian nasionalismenya masing-masing, karena UUD kita sangat nasionalistik.<br /><br /><span style="font-style:italic;">Menurut Gus Dur, justru sekarang malah pemerintah yang takut pada MUI. ”MUI dan Departemen Agama harus diganti dengan orang yang kelakuannya waras”, ujar pendiri The Wahid Institute ini."</span><br /><br />Kalau kita ini umat beragama, pastinya ingin mendapatkan kebahagiaan batin kan, bukan menjadi umat "tidak waras" lainnya. Dan berpikir lebih rasional lagi mengenai adanya UU yang terdengar waras tapi sangat tidak waras.Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-83341474423142032412008-11-07T21:57:00.002+07:002008-11-07T22:36:32.336+07:00Keluh Kesah dan Menyemangati Diri SendiriSedang dalam tingkat tinggi kewaspadaan terhadap makhluk yang namanya cowok.<br />Sedang dalam tekanan kerja ketika banyak yang mengeluh dan memprotes dibelakangku.<br />Sedang dalam kebingungan karena dapat teguran yang aku harus menangani masalahnya.<br />Sedang dalam kondisi badan yang tidak menentu baik buruknya, minum obat, tidur terus.<br />Sedang dalam tekanan untuk menghasilkan karya untuk eksistensi diri dan percaya diri.<br />Sedang masa <span style="font-style:italic;">down</span> menjadi dosen karena sakit kepalanya mulai terasa<br /><br /><br />Baik fisik maupun mental... inginnya maju, tapi kepala dan badan nggak sinkron<br />Protes sendiri malah menurunkan semangat. Pemula disuruh membawakan 4 mata kuliah 6 kelas. Semua kelas DKV. yang banyak tugasnya, prakteknya, dibilang sepelelah...<br />tapi yang cape pikirannya... Asisten-asistenku ada yang tidak bisa benar2 kuandalkan... kupikir lebih baik aku memilih beberapa asisten baru saja untuk semester depan. Maaf, tapi aku benar2 memiliki kekurangan, kuharap para asisten itu membantuku, bukannya menambah masalahku.<br /><br />kenapa aku tidak bisa menerapkan team teaching?<br />yang kuhadapi adalah calon2 intelek, mereka kritis, idealis, dan berjiwa mahasiswa.<br />Sedangkan aku adalah jiwa mahasiswa yang tertutup kedok sebagai dosen. Aku sendikit terkungkung dengan titel seperti itu. Aku berubah menjadi sosok yang harus lebih serius dan berilmu lebih dan lebih lagi.<br /><br />Idealismeku bisa-bisa kalah dengan kekurangan kekuatan fisik dan otak ku...<br />Semangatku bisa tiba-tiba lenyap hanya karena begitu banyak perasaan yang timbul dalam menghadapi semua buah pikiran dan keinginan dari banyak mahasiswa.<br />Menjadi public figur (kata temanku) harus menjaga sikap. Peduli amat.<br />Tapi setelah aku sebebas mungkin, banyak orang yang memprotes hal itu.<br /><br />Jadi...<br /><br />Aku diam saja...<br /><br />malas...<br /><br />birokrasi yang tidak awam bagiku juga menyulitkan aku yang berpikir <span style="font-style:italic;">simple</span><br />karena aku tidak paham dengan segala proses yang menurutku rumit<br /><br />Aku selalu menyederhanakan segala hal, bukan memperumit segala hal<br />Kalau tidak ada masalah, jangan dibuat menjadi masalah<br />Kalau ada masalah, jangan dibesar2kan sebagai masalah besar<br />kalau saja bisa disederhanakan, semua akan lebih mudah...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-64250689426421530322008-11-03T09:27:00.001+07:002008-11-06T09:29:01.454+07:00Manusia-manusia Masa LaluPernahkah kau melihat dan memegang masa lalumu?<br />Pernahkah kau menyesal dan meratapi nasibmu?<br />Itu adalah perasaan sentimental semu yang membodohimu<br />Namun hal itu lah setan-setan selalu menyorongkan padamu<br /><br />Lihatlah masa lalu terus dan terus, pikirkanlah<br />Tangisilah masa lalumu terus dan terus, rasakanlah<br />Tiada yang akan berubah kawan, tiada yang berarti<br />Karena waktu tidak bisa kita lawan, yang ada hanya kini<br /><br />Katakanlah apa pun tentang diriku kawan<br />Aku tidak akan mempedulikanmu dan mengacuhkanmu<br />Apalah arti diriku bagimu, bila kau lihat apa-apa yang terjadi?<br />Apalah arti perkenalan ini, bila kau singkap tabir yang berdebu?<br /><br />Ah... Aku mengerti kamu kawan, setan yang bertengger di kulit kepalamu<br />Hanya kamu lah yang memperhatikan yang telah berlalu dari orang-orang<br />Hanya kamu yang menghakimi orang-orang berdasarkan sejarah mereka itu<br />Hanya kamu yang hidup dalam masa lalumu, masa laluku, masa lalu orang<br /><br />Lihatlah kami kawan, kami hidup untuk hari ini dan masa depan kami<br />Kami tidak pernah menengok ke belakang selain mensyukuri hidup ini<br />Semua yang telah terjadi adalah pembelajaran hidup dan pencerahan hati<br />Tidak pernah akan kami mengulang lagi rasa sakit di masa lalu yang sepi<br /><br />Kami hanya akan diam dengan cemoohanmu dan ejekanmu terhadap masa lalu kami<br />Kami tidak akan beranjak pergi dan berlari bagai pengecut di siang hari<br />Kami hanya mengasihani dirimu yang tidak belajar dan tertinggal dari kami<br />Karena hanya kamu, kawan, yang berkutat dan berputar dalam lingkaran waktu<br /><br />Hai manusia-manusia masa lalu, terlalu banyak kau berpikir yang telah terjadi<br />Hai manusia-manusia masa lalu, hentikanlah menggerutu dan menyesali waktu<br />Hai manusia-manusia masa lalu, tidaklah baik kau mengorek kejahatan orang bertobat<br />Hai manusia-manusia masa lalu, terbukalah pikiranmu untuk maju ke masa depan cerah<br /><br />"Ku tidak meninggalkan masa lalu hanya untuk mempelajari, aku tidak tinggal di dalamnya hanya untuk penyesalan tiada guna..."Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-42891511416330324792008-10-31T18:12:00.002+07:002008-11-06T09:29:40.925+07:00Rasa Getir di KepalaGetir itu kalau kmu makan daun seledri<br />Tapi getirnya kepala terasa sampai ujung kuku kaki<br />Waktu aku menyentuh pundaknya, terasa getir itu<br />Dari ujung jari menuju ujung kepala dan ujung kaki<br /><br />Kenapa ya?<br /><br />Jengkelku dibilang mengalami perubahan<br />Dan aku merasa perubahan itu mengalami penurunan<br />Aku ini apa dan siapa dan bagaimana?<br />Rasa-rasanya setiap saat dan waktu aku apa adanya<br /><br />Bagaimana ya?<br /><br />Menjadi gila aku bisa, cuek abis, dan tidak peduli perasaan orang<br />Menjadi penyayang aku bisa, perhatian tulus, dan sangat mempedulikan orang lain<br />Menjadi pecemberut juga bisa, jutek abis, dan suka marah-marah sendiri<br />Ih... Tapi apa aku harus memiliki semua itu sekaligus aku laksanakan?<br /><br />Hahaha...<br /><br />Mungkin ada kalanya aku menjadi gila<br />Mungkin ada kalanya aku menjadi penyayang<br />Roda-roda kehidupanku berputar sangat cepat<br />Saat aku sedih, sesaat kemudian aku diberi kabahagiaan<br />Namun secepat itu pula terkadang aku dibuang di kesedihan<br /><br />Lalu apa?<br /><br />Getir itu masih menjalari urat-urat nadiku...<br />Apakah itu sebuah tanda bagi diriku yang tidak peka ini?<br />Bahwa aku sudah terbawa perasaan terlalu dalam?<br />Bahwa aku hanya terbawa emosi sesaat saja?<br /><br />Nikmatnya... Bila kubisa merasakan rasa getir yang menyengat seperti setrum itu...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-43252237823129716692008-10-25T22:21:00.003+07:002008-11-06T09:29:40.925+07:00Kesendirian Berpikir BerbuatAku akan menutup mata, telinga, dan mulut<br />istirahat sejenak supaya dalam otakku bernafas lega<br />Siapakah kamu berkata dan melihat<br />Siapakah aku bertindak dan berbuat<br /><br />Aku masih meratapi hal yang menggelikan<br />Tiada hati dan pikiran memutuskan <br />Apakah aku menyukainya? Apakah aku menerimanya?<br />Bukalah pikiranku dalam kesunyian<br /><br />Biarpun sudah kubuang degup jantungku<br />Biarpun sudah kulubangi hatiku berdarah<br />Hanya untuk menyadarkan diriku tertuah<br />Kelambu hitam masih menyelimutiku<br /><br />Siapa yang aku sayangi kusadar<br />Siapa yang aku cintai??<br />Siapa yang kuingini??<br />Siapa yang kuimpi??<br /><br />Ah...<br />Kututup mata, telinga, dan mulutku<br />Untuk merasakan isi hatiku...Amelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-71269152432403306702008-10-23T11:04:00.003+07:002008-11-06T09:29:40.926+07:00Desiran Api MoksaKutikam hatiku, dan mengorek jantungku<br />Desiran menyakitkan itu terulang-ulang lagi<br />Nafas itu kusam seperti asap, menggerogoti paruku<br />Dadaku merinding ngeri dan tersayat rasa perih<br /><br />Memahami arti dari detik-detik yang telah berlalu<br />Membunyikan lonceng dan bergema dalam benakku<br />Bernafaslah paru-paruku, bernafaslah dengan bebas<br />Walaupun kau terengah-engah, merindukan sejuknya<br /><br />Badan ini... Tubuh ini... terasa panas membara<br />Kubutuhkan siraman air yang sejuk dan dingin<br />Kutidak berlari mengenakan sepatu besi panas<br />Tetapi kaki ini sudah melepuh berlari kesana kemari<br /><br />Mataku menyalang dan sebenarnya kesakitan<br />Derita sengsaraku adalah pintu neraka ku<br />Hatiku berdarah membuat kubangan warna merah<br />Jantungku berdegup dalam telapak tangan ku<br /><br />Api itu akan kupadamkan kembali...<br />Api itu akan kuusir pergi...<br />Supaya sinar mentari menyinari jiwaku yang sepi<br />Supaya mentari memantulkan cahaya mahkotaku lagiAmelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6294380057449162946.post-24814541544339219792008-10-21T13:29:00.002+07:002008-10-24T08:14:46.590+07:00Dunia MimpiBilakah aku terlelap dan menghembuskan nafas<br />Berbagai tanaman lembut membuatkan aku alas<br />Siraman sinar bulan yang redup membuatku malas<br />Nyanyian kecil para makhluk mungil terbang bebas<br /><br />Oh, Mama, engkau merabaku lembut dan cium keningku<br />Oh, Kasih, terasa lah menjamah ke seluruh tubuhku<br /><br />Angin merasuk ke dadaku, menenangkan jantungku berdetak<br />Kunang-kunang beterbangan dekat, menenangkan sinar mataku<br />Nymph air menertawai kantukku, dan menyenandungkanku nada<br />Dryad berdatangan membawakanku wewangian harum cendana kayu<br /><br />Oh, Papa, engkau mengelus kepalaku dan menasehatiku<br />Oh, Bijak, terasa lah mencengkram pikiranku<br /><br />Warna-warni pelangi yang terpantul dari danau<br />Dipermainkan oleh para duyung-duyung cantik bersyair<br />Aku ditarik oleh seekor makhluk cantik bertubuh putih<br />Menaiki sang Unicorn berlari melewati padang rumput<br /><br />Oh, Teman, engkau memelukku dengan lembut dan perhatianku<br />Oh, Tentram, terasa lah menyelimuti kalbuku<br /><br />Aku dan MimpikuAmelia Hoohttp://www.blogger.com/profile/10684161678028121888noreply@blogger.com0