Friday, March 16, 2007

Sinetron ama anak-anak ditambah kekacauan

Aku ngeliat sinetron akhir-akhir ini bete setengah mati, kalau nggak berisi pertengkaran, licik-licikan, tangis-tangisan, karakter nggak masuk akal pokoknya de jelek bangetttt!!!!!!!!!! makanya aku nggak pernah nonton sinetron, mending nonton film seri barat ato jepang-korea. paling nggak bermutu, ato mending lagi liat berita.

Sebenarnya kenapa sih sinetron bisa lebih diminati oleh pemirsa TV? apanya yang menghibur gitu loh? soalnya semuanya memuakkan... ya aktingnya ya jalan ceritanya. Artisnya sih ok2, cantik iya, ganteng iya, tapi kok ceritanya gitu? ini sutradaranya yang ngawur ato pingin niru film jepang korea tapi jadinya berantakan?

mana ditambah konflik dimana-mana lagi, semuanya merusak mental bangsa!
karakter baik musti di hina di siksa pokoknya perlakuan tidak adil! Sinetron Indonesia tidak mengenal hukum karma atau sutradaranya nggak punya pengalaman batin mengenai kehidupan sebenarnya jadi terlalu berimajinasi! masa orang baik jatuhnya juga nggak bejo-bejo? pasti dipermainkan kalo udah hepi nti sedih lagi terus hepi lagi itu dengan cara nggak masuk akal.

Aku pernah liat ada sinetron yang menceritakan seorang ayah yang sakit, keluarganya miskin, anak dan istrinya harus bekerja untuk mencari uang sehingga bisa mengobati penyakit ayah. Nah penyakit itu aku lupa namanya, tapi penduduk desa setempat malah ingin mengusir ayah yang sakit beserta keluarganya sehingga desa tidak berpenyakit.

Kepalaku langsung berpikir, kok uda sama-sama miskin malah ingin menyengsarakan orang sakit? Kan sama aja mengajarkan penduduk desa bermasalah harus diusir, disakiti, disingkirkan, mungkin kalau perlu dibinasakan. Mustinya kan diajari agar masyarakat desa saling menolong, mungkin memberikan makanan atau urunan uang masing-masing orang seribu dua ribu atau semampu mereka untuk mengobati yang sakit. Kan secara tidak langsung makna ini harusnya ditanamkan pada sikap moral pemirsa televisi.

ditambah lagi dengan anak-anak yang melihat, mereka bisa jadi meniru-niru adegan di telievisi apalagi sinetron remaja yang biasanya sirik-sirikan, pake baju, aksesoris, dan make up berlebihan. Ya Tuhan, mereka itu baru SMP-SMU kalau harus pakai make up setiap hari ke sekolah sama aja menuakan diri dari dini. sudah begitu menimbulkan klik-klik sosial di sekolah sehingga yang lebih kaya atau cantik atau ganteng justru menindas atau sok pamer di sekolah.

Jadi gimana ini pecinta sinetron Indonesia? Apa sinetron-sinetron saat ini sudah bisa memuaskan anda atau memang penuh kecacatan dan butuh perbaikan? Karena tidak bisa dipungkiri manusia Indonesia lebih suka melihat TV daripada belajar kehidupan dari buku.

No comments: