Thursday, April 17, 2008

negara belantara rimba

Kutinggal di negara belantara, yang berlaku hukum rimba
Siapa yang kuat dia yang menang, yang lemah akan dimakan
Yang memiliki belang akan terselubung dibalik dedaunan
Yang putih bersih akan tampak di kegelapan malam

Kulihat gubugku, begitu kotor, bau, dan lembab
Sarang laba-laba dipojok-pojok, kotoran tikus bertebaran
Tikus-tikus itu tidak tampak, Laba-laba meneteskan bisanya
Bagaimana lagi aku bisa membersihkan tempatku tinggal?

Membersihkan rumahku sendiri saja sulit
Bahkan memiliki 100 pembantu pun tidak bersih
Bagaimana aku bisa merasa nyaman berada di rumahku sendiri
Bagaimana aku bisa hidup di negaraku sendiri

Aku mulai merapikan diri
Menata rambut dan busana
Memotong rapi kuku jari
Mencuci muka dengan bersih

Kemudian kubersihkan bajuku
Kubersihkan sepatuku
Kubersihkan sekelilingku rapih
Kubersihkan sedikit demi sedikit

Kuajak orang lain membersihkan dirinya sendiri
Kuajak keluargaku membersihkan dirinya sendiri
Kuajak teman-temanku membersihkan dirinya sendiri
Kuajak kolega-kolegaku membersihkan dirinya sendiri

Kuminta keluarga, teman-teman, kolega-kolega
Untuk mengajak keluarganya, teman-temannya, kolega-koleganya
Melakukan seperti yang aku lakukan
Mereka bilang "IYA"

Sedikit demi sedikit gubug lusuh itu menjadi lebih bersih
Semoga belantara rimba ini menjadi semakin cerah
Harimau menampakan belangnya dibalik semak
Tikus-tikus akan pergi dari negara belantaraku

Thursday, April 10, 2008

pembodohan dan pemblokiran

Hanya manusia-manusia yang berpikiran dangkal
Yang menyelesaikan masalah di permukaan
Hanya manusia-manusia yang berpikiran dangkal
Yang tidak mampu melihat inti masalah dalam masalah

Ketika kita menutup mata dan telinga
Maka yang keluar dari mulut kita adalah kebodohan
Ketika menutup dunia didepan kita
Maka yang bisa kita lakukan hanya berputar dalam kegelapan

Menutup pengetahuan dan membodohi diri sendiri
Adalah makhluk paling bodoh dari yang terbodoh
Tidak mau membuka wawasan dan berpikiran bijaksana
Dalam menentukan suatu masalah hanya meraba tidak membuka

Atau merasa dirinya paling pintar diantara makhluk yang lain
Inginnya membuat makhluk-makhluk lain lebih bodoh darinya
Mungkinnya duduk disinggasana diatas makhluk-makhluk lain
Namun otaknya kerdil dipenuhi hawa nafsu duniawi

Biar tikus-tikus menggerogoti otak mu! Tapi biarlah kita bangkit!
Jangan mau lagi dibodohi orang lain, apalagi kebodohan sendiri!!
Jadi bangsa yang berwawasan luas, berpikiran maju, dan berpikiran terbuka!

Siapa bilang kita tidak dapat mencerdaskan diri sendiri???
Siapa bilang kita tidak dapat menjadi makhluk lebih baik???
Tanamkan dalam diri, bahwa segalanya dapat kita pilah baik atau buruk
Maka segala macam informasi, wawasan, berita, atau pun hanya sebuah FILM
Kita sebagai bangsa yang cerdas akan menyikapi dengan cerdas!!!

Wednesday, April 9, 2008

birthday present...

Biasanya aku benci ulang tahun, karena mengingatkan aku pada waktu
Waktu yang tidak bisa aku hentikan barang sedetik pun
Waktu yang tidak bisa aku putar ulang ke suatu waktu
Biasanya tidak peduli, karena tak mau kuingat sedikit pun

Kujalani hari bertambahnya usiaku dengan biasa-biasa saja
Pergi ke kantor dengan pikiran yang biasa-biasa saja
Tidak kuberitahu ke orang-orang tentang hari besarku itu
Namun beberapa orang memberiku selamat, dan memberiku hadiah

Aku terharu...

Ketika aku pulang, kejutan-kejutan sudah menantiku
Hadiah yang sebenarnya tidak kuinginkan dari seseorang
Sudah cukup segala tindakan itu kepadaku, sayang...
Karena saat ini segalanya dikepalaku sudah berubah

Tiba-tiba...
Guyuran ramuan yang sudah dibuat teman-teman kosku
Sungguh kejutan yang (tidak terkatakan) tapi membuang stresku
Seketika hatiku riang, ketawa-ketawa dan nafsu makan juga kembali

Namun kejutan tidak berhenti saat itu saja,
Malam setelah perut terasa kenyang...
Didepan pintu kamar ada sebuket bunga mawar merah
Dan berjumlah 23 tangkai yang disusun rapi

Aku terharu...

Terimakasih teman-teman
Terimakasih atas segala perhatian yang telah kalian berikan
Sungguh menyegarkan batin dan pikiran setelah sekian lama

Sekali ini aku tidak meremehkan hari ulangtahunku
Melewati waktu yang menuakan aku

Tuesday, April 8, 2008

happey birthdeeyy to meeeee.....

Happy Birthday to me PF: 8 April 1985

Menjadi lebih baik dalam segala hal...
nyehehehehe....

Nggak emosian...
Nggak terlalu cuek...
Nggak terlalu malasss....

(huh huh huh)

tidak akan menipu diri sendiri
dan...
akan menjadi lebih jujur pada orang-orang yang menyayangiku...
huhuhu...

moga-moga bisa dapat pacar yang baek... hmm...
yang smart...

moga-moga taksiranku nengok ke aku gitu gimana ya?

Bekerja lebih giat demi mahasiswa-mahasiswaku.... (ganbatte!)
(Jangan bosen2 sama dosen sableng satu ini ya...)

Teroozzz....

moga-moga bisa kumpulin duit...
target tahun ini aku sudah dapet 10 jutaku yang pertama wakakakakak....
5 juta deh...

Bisa ganti hp hehehehe....

udah ah
muluk2...

happy birthday to me...

Friday, April 4, 2008

Darah dan Ular

Ketika aku menangis berlumur darah mati
Tiada kesadarannya untuk menghargai dan menghormati
Lidah itu benar-benar bercabang bagai ular
Mata itu menipu dan menghipnotis hingga kuhilang sadar

Tubuhku pun melemah, hati sudah menghitam pekat
Pikiran yang putih sudah tercoret-coret abu dan arang
Ketika tak sadarkan diri bahwa pengaruh dari seorang yang dekat
Tempat berbagi hati dan rasa, membentuk cita rasa palsu hubungan suci

Dipukul dengan sangat keras di kepala yang berharga
Darah keluar dari hidung, mulut, telinga, dan mata
Terbebas dari jerat erat seekor ular berbisa
Yang meracuniku selama ini, menggigit leherku, dan mengancam

Berpikir jernih menjadi lebih pintar adalah pencerahan
Menghilangkan 'seandainya' dan 'takut' dalam kamus adalah;
Langkah pertama yang kuambil sejak aku menentukan tujuan
Tiada lagi darah dan ular, semuanya akan hilang dari diriku

Seketika emosi menyelimuti diriku dan memaksa untuk keluar
Begitu inginnya aku menjadi seorang 'pembunuh dan pendendam'
Namun dengan penuh kesadaran aku menginginkan yang terbaik
Kebaikan yang kuinginkan muncul setelah menghilangkan emosi

Ular yang merengek padaku, walaupun palsu dihadapanku
Aku tidak pernah lari menghadap ke belakang bukan?
Sekali aku memberi kesempatan itu adalah kewajaran
Kedua kali aku memberi kesempatan itu adalah bentuk rasa cinta

Ketiga kali aku memberi kesempatan, itu adalah mimpimu hai ular...
Akan menjadi kebodohan total bila hal tersebut kulakukan untukmu
Walaupun kau katakan padaku bahwa kau telah mengganti kulitmu
Walaupun kau katakan padaku bahwa kau telah menggigit putus lidahmu

Rasa itu sudah musnah, tiada, dan tidak akan kuberikan lagi
Cinta, sayang, atau pun kasihan yang kusimpan ini
Biarlah berlalu dengan sendirinya, tidak akan lagi kubagi
Hai ular pergilah jauh dan hisaplah tubuh yang lain

Kalaupun kau memang sadar hai ular...
Perlakukan dia dengan baik dan penuh kasih sayang
Seperti ketika kau melindungi telur-telurmu
Maka telur-telur itu akan menetas dengan indah

Ketika watak adalah watak, yang kau pikir tidak bisa diubah
Walaupun kemungkinan watak tidak akan pernah berubah...
Alangkah baiknya kalau menyadari watak kita baik atau buruk
Setidaknya... Harapan untuk berubah akan selalu ada...

Selamat tinggal ular....
Selamat tinggal darah...

Tuesday, April 1, 2008

PHOENIX

Seandainya aku adalah burung phoenix
Bukannya aku takut mati, dan menjadi abu
Namun seekor burung Phoenix selalu dapat bangkit
Setelah dia mati dan menjadi abu, terlahir kembali

Aku akan mencoret kata seandainya
Bila mengatakan "seandainya", terus dan selalu
Maka aku akan berada dalam lingkaran penyesalan
Berputar-putar tanpa mendapatkan hasil apa-apa

Mengenaskan...

Aku adalah sumber ketakutanku sendiri
Bukannya aku pengecut, dan menjadi penakut
Bila rasa takut itu menjadi pemicuku
Kupicu diriku untuk menjadi lebih baik lagi

Aku akan mencoret kata takut
Bila mengatakan "aku takut", terus dan selalu
maka aku akan bolak-balik dipikiran paranoid irasional
Terus berputar tanpa mendapat kemajuan apa-apa

Memalukan...