Thursday, March 29, 2007

Indonesia oh Indonesia

Aku baca koran beberapa hari ini sangat-sangat mengerikan...
tentu saja kan adanya kecelakaan di rel kreta api A.Yani yang disebabkan yang jaga katanya ketiduran??? Memakan korban, desas-desusnya 4, tapi aku baca di koran yang pasti meninggal ada 1 orang.
Terus ada lagi polling yang mengatakan bahwa presiden SBY dianggap kurang mampu menangani masalah kenegaraan...

Sementara di iklan-iklan menggiurkan menawarkan album lagu, hp, dan berbagai entertainment lain sampai akhirnya cafe dan pub. Seberapa ironisnya sih dunia ini? Ketika disisi sini para korban lumpur porong, kebakaran, bencana alam, atau kecelakaan musibah sedang stress kemudian menghujat pemerintah. Yang lainnya hura-hura bin party sambil cuek bebek sama kondisi negara.

Emang kita nggak wajib peduli dengan kondisi negara, karena kita bagian yang diatur ya? Tapi sebagai anggota negara yang diatur kita juga wajib mengatur diri. Memangnya Presiden itu Dewa yang bisa menumbuhkan pohon uang atau mengatur hidup matinya manusia? Juga apakah dia yang menginginkan rumah-rumah penduduk terendam banjir lumpur, lalu membuat pesawat-pesawat hilang? kalo dia diprotes untuk membenarkan semua lalu disuruh bertanggung jawab bisa-bisa kalau mentalnya nggak kuat dia yang jadi gendeng bukan masyarakatnya yang gendeng.

Masyarakat yang miskin atau terkena musibah juga seenak perut minta ganti rugi duit melulu, emang haknya sih, yang nggak ngasi ganti rugi juga kebangeten kalau nggak langsung bertindak menolong karenaitu tanggung jawabnya mereka.

Tapi ironis ya? seperti anak kecil yang sepedanya rusak kemudian meminta sepeda baru.

Belum demo disana disini...
beberapa waktu lalu aku melihat koran ada anak-anak SD yang berdemo kalau nggak salah di wilayah jagir wonokromo. Ternyata demo supaya kepala sekolah tidak dimutasi dan anak-anak SD itu berdemo karena disuruh orang tuanya. Orang tua macam apa yang menyuruh anaknya berdemo? Sebagai orang tua mereka sudah gagal mendidik karena menyuruh anak mereka berdemo, akhirnya ketika dewasa bagaimana kalau keinginan mereka tidak dituruti kemudian mereka berdemo melawan orang tua mereka sendiri?
Lagian apa urusannya sih kepala sekolah dimutasi kok ribut?

Banyak hal nggak usah didemo tapi didemo, alih-alih membetulkan pikiran malah ingin mengubah orang lain. Sebelum diri sendiri sudah benar sudah ingin membenarkan orang lain. Sama saja guru yang bodoh mengajari anak idiot.

kata-kataku kasar, harus diperbaiki.

Belum lagi mengurus negara orang lain tapi tidak mengurus negara sendiri, lihat aja kalau misalnya Indonesia hancur paling negara lain itu hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil berkata "kasian... kasian...." itu yang akan kita peroleh setelah masyarakat Indonesia berdemo demi mereka yang ternyata toh pasti mereka lebih pintar untuk membela negara sendiri daripada memperhatikan kesengsaraan negara lain karena mereka pasti tidak membaca koran atau melihat televisi karena sama miskin tidak bisa beli koran dan tidak ada televisi ditiap rumah.

(mungkin aku hiperbola...)
(i hate this world...)
(i love this world...)
(i don't wanna be here when the world is doomed...)

No comments: