Tuesday, May 8, 2007

Blood Diamond

Hai hai...

Btw sudah liat Blood Diamond? Okeh... okeh... itu film lama...
Berhubung dulunya aku nggak tertarik, karena isinya action tembak-tembakan, aku lagi suka-sukanya dengan film-film yang manis, penuh lagu yang easy listening, dan pakaian-pakaian dan kelengkapan aksesoris yang bagus. Mungkin aku harus kembali melihat ke realita kalau aku tidak punya uang yang cukup untuk membeli baju, sepatu, aksesoris, dan tas-tas karena semua itu tidak bisa memberiku makan.

Akhirnya gara-gara temen-temen sama pacarku yang bilang kalau film itu bagus akhirnya aku nonton juga. Filmnya mengerikan!!! Bukan dalam artian jelek, tapi memang mengerikan. Apa kah dapat membuat kita jadi tidak suka 'Diamond'? Apakah kita semakin mensyukuri karena kita dapat hidup dengan layak?

Bisakan kalau dibayangkan kejadian tersebut benar-benar terjadi disana, dan bagaimana kalau terjadi di SINI? Di INDONESIA ini? Oh tenang aja, tidak akan terjadi di Indonesia, kita kan bukan di Afrika, dan disini nggak ada tambang 'diamond'... Oh ya? Bagaimana kalau kenyataannya semua itu sedikit-demi sedikit telah melarut ke Indonesia dan kita tidak tahu?

Di sana anak kecil mungkin baru saja berusia 10-14 tahun sudah mengisap ganja, menyuntik (oh aku tidak tahu) sesuatu yang membuat mereka teler, merokok, minum-minuman keras, dan yang jelas mereka memegang senjata (benar-benar senjata berat), tentu saja mereka telah MEMBUNUH. Mungkin ketika melihat film tersebut orang-orang ada yang berpikir, itu kan cuma film, mungkin kenyataannya tidak seperti itu, atau mungkin berpikir itu kan cuma berlebihan supaya filmnya menjadi dramatis jadi laku dan produsernya menjadi sangat kaya raya.

Apakah produser/sutradara/pemain film/atau apapun yang bekerja dalam pengerjaan film tersebut akan membantu semua anak-anak dan orang-orang tidak berdosa yang di Afrika tersebut?

Aku bilang bagaimana kalau apa yang terjadi disana terjadi di Indonesia?
Bagaimana dengan GAM? Bukannya itu sudah namanya perang saudara? Melawan pemerintah dengan kekerasan?
Anak membunuh bapak, anak membunuh saudara, anak membunuh adik, saudara membunuh saudara? atau kebalik, Seorang Ibu Membunuh 4 Orang Anaknya (bahkan diabadikan ke dalam rekaman di ponsel) Pernahkah kita membaca artikel atau berita tersebut? Lalu bagaimana tanggapan kita "oh ya ampun, kok bisa ya? Kok tega ya? Kok kayak gitu ya?" Lalu?

Manusia memang berotak mungkin tapi entah kenapa kehidupan mereka tidak jauh dari kebinatangan yang buas. Benarkah ada jiwa liar dan buas kita yang terkurung? menunggu dilepaskan? Mustinya tidak kalau bukan diri kita sendiri yang membuka kurungan tersebut.

Kita bersyukur bisa hidup AGAK tenang, tapi orang yang paling tidak mengerti perdamaian dan bisa memaafkan sama saja bertindak seolah-olah dia penguasa dunia. Seperti di Blood Diamond tersebut, pemimpin RUF bertindak seolah-olah sebagai malaikat yang ingin menyelamatkan negara (dalihnya) padahal dia menciptakan neraka dunia itu sendiri.

Jangan jadikan diri kita sebagai pencipta neraka, itu yang aku bilang pada diriku sendiri.
Mensyukuri hidup yang telah diperoleh, dan doakan semoga semua makhluk bahagia (entah binatang, manusia, atau yang tidak terlihat dari kita), itu pun menjadi doaku setiap hari.

Bantulah dunia setiap hari supaya menjadi "RUMAH" yang indah, nyaman, tenang, dan aman bagi semua makhluk di dunia....

No comments: