Friday, November 7, 2008

Keluh Kesah dan Menyemangati Diri Sendiri

Sedang dalam tingkat tinggi kewaspadaan terhadap makhluk yang namanya cowok.
Sedang dalam tekanan kerja ketika banyak yang mengeluh dan memprotes dibelakangku.
Sedang dalam kebingungan karena dapat teguran yang aku harus menangani masalahnya.
Sedang dalam kondisi badan yang tidak menentu baik buruknya, minum obat, tidur terus.
Sedang dalam tekanan untuk menghasilkan karya untuk eksistensi diri dan percaya diri.
Sedang masa down menjadi dosen karena sakit kepalanya mulai terasa


Baik fisik maupun mental... inginnya maju, tapi kepala dan badan nggak sinkron
Protes sendiri malah menurunkan semangat. Pemula disuruh membawakan 4 mata kuliah 6 kelas. Semua kelas DKV. yang banyak tugasnya, prakteknya, dibilang sepelelah...
tapi yang cape pikirannya... Asisten-asistenku ada yang tidak bisa benar2 kuandalkan... kupikir lebih baik aku memilih beberapa asisten baru saja untuk semester depan. Maaf, tapi aku benar2 memiliki kekurangan, kuharap para asisten itu membantuku, bukannya menambah masalahku.

kenapa aku tidak bisa menerapkan team teaching?
yang kuhadapi adalah calon2 intelek, mereka kritis, idealis, dan berjiwa mahasiswa.
Sedangkan aku adalah jiwa mahasiswa yang tertutup kedok sebagai dosen. Aku sendikit terkungkung dengan titel seperti itu. Aku berubah menjadi sosok yang harus lebih serius dan berilmu lebih dan lebih lagi.

Idealismeku bisa-bisa kalah dengan kekurangan kekuatan fisik dan otak ku...
Semangatku bisa tiba-tiba lenyap hanya karena begitu banyak perasaan yang timbul dalam menghadapi semua buah pikiran dan keinginan dari banyak mahasiswa.
Menjadi public figur (kata temanku) harus menjaga sikap. Peduli amat.
Tapi setelah aku sebebas mungkin, banyak orang yang memprotes hal itu.

Jadi...

Aku diam saja...

malas...

birokrasi yang tidak awam bagiku juga menyulitkan aku yang berpikir simple
karena aku tidak paham dengan segala proses yang menurutku rumit

Aku selalu menyederhanakan segala hal, bukan memperumit segala hal
Kalau tidak ada masalah, jangan dibuat menjadi masalah
Kalau ada masalah, jangan dibesar2kan sebagai masalah besar
kalau saja bisa disederhanakan, semua akan lebih mudah...

1 comment:

linx x_x said...

Tampaknya anda sekarang lagi dilanda tsunami ya?

Semua masalah anda tanggung sendiri?

Ada kalanya bantuan seorang teman sangat dibutuhkan dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi.

Ada kalanya berbagi masalah dengan orang yang dapat anda percayai akan dapat sedikit meringankan beban anda.

Konsultasi dengan teman, orang tua, saudara, atau pacar. Mengapa tidak?

Tentunya mereka jika anda minta untuk membantu anda, pastilah akan dengan senang hati membantu anda.

Jangan dibiasakan menghadapi semua masalah seorang diri. Memang jadi terlihat tidak mandiri. Tapi apakah ke mandirian itu justru akan menggerogoti diri anda?

Otak ada batasnya dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Overload pada otak anda akan berdampak pada kesehatan tubuh anda yang lainnya.


Lakukan apapun yang dapat anda lakukan untuk meringankan beban anda.



"Jika seseorang menemui sebuah jalan buntu, kembali ke awal merupakan jalan yang terbaik untuk menemukan jalan yang sebenarnya."


semoga sedikit membantu...

linx


*diambil dari berbagai sumber