Monday, June 23, 2008

World In the Closet 2

Sambil iseng si Satin mengintip dari balik pintu lemari
Mengawasi lemari di seberang sana, yang tampaknya...
Ah benar, dia membukakan pintunya lebar-lebar...
Si kemeja biru tua melihat si satin dan melambaikan lengannya

"Ah... senyuman itu... Aku jatuh cinta..." benak Satin
Satin tersenyum dan melambai kembali kepada kemeja biru tua
sedangkan dia menyembunyikan lengannya yang satu
Untuk menutupi noda kopinya yang tidak bisa hilang

"Noda kopi itu mulai memudar, namun akan tetap ada..."
Pikir si Satin putih

"Dia melambaikan lengan padamu, apa yang akan kamu lakukan?"
Tanya T-shirt dengan lagak dewasa

"Aku... aku ingin ke sana..." Satin membulatkan tekad

"Pergilah ke sana..." T-shirt mengatakan dengan hambar

"Kamu benar-benar ingin melangkah ke lemari sebrang?" tanya kaos kerah merah

"Aku benar-benar ingin ke sana..." tekad Satin sambil menguatkan diri

"... baiklah..." kata kaos merah dengan hambar pula

Ketika Satin melangkah maju, tiba-tiba kedua pintu lemari menutup menahan Satin pergi

"Kenapa? Kenapa kalian tidak ingin aku pergi?" Satin bertanya kebingungan

"Kamu tidak bisa pergi kesana." sahut jendela pintu sebelah kanan dengan bijak, "Tidak sepadan dengan pengorbananmu bersusah payah menuju kesana. Apa yang akan dilihat oleh yang lain, lemari-lemari lain terhadap dirimu."

"Jangan kamu yang ke sana Satin, kamu memiliki kelas, kamu memiliki gaya! Sudah seharusnya dia atau siapa pun yang datang kepadamu, bukan kamu yang datang kepadanya!" sahut jendela pintu sebelah kiri dengan sedikit tekanan.

Si kemeja biru menatap hampa, tidak jelas apa maksud tatapan tersebut
Apakah dia kecewa? Apakah dia merasa dibohongi? Apakah dia hanya merasa... biasa?
Si Satin melihat di celah sempit antara kedua jendela pintu sambil berlinang air mata
Apakah dia kecewa? Apakah dia merasa dibodohi? Apakah dia hanya merasa... sedih?

Ini bukan Romeo dan Juliet

Si Satin memperhatikan noda kopinya yang mulai memudar, namun akan tetap berada disana...

No comments: