Thursday, June 5, 2008

World In the Closet

"Aku lah baju satin yang tidak begitu menonjol, tidak begitu cantik"
kata baju satin berwarna putih lembut

"Kamu adalah baju satin yang indah dan menarik kok..."
kata kaos T-shirt olahraga berwarna cerah

"Terima kasih, tapi aku memiliki bekas noda kopi di ujung lenganku..."
si baju satin menunjukkan ujung lengannya yang memiliki bekas kopi

"Tidak ada masalah, kamu tetap indah dan menarik serta kualitas kainmu tidak berkurang"
kata kaos T-shirt berterus terang

Suatu ketika Lemari di seberang terbuka, ada kemeja berwarna biru tua. Si Satin dan Kemeja biru tua saling berpandangan. Kemeja biru tua itu tersenyum pada Baju satin, si baju satin tersipu-sipu. Baju satin itu ingin sekali dipakai dan dipasangkan oleh kemeja biru tua yang tampak elegan.

"Kenapa Satin? Wajahmu tersipu-sipu malu, dan akhir-akhir ini kamu sangat bahagia."
tanya kaos T-shirt olahraga berwarna cerah

"Aku merasa jatuh cinta pada senyuman si kemeja biru tua di seberang lemari sana"
jawab Satin jujur

"Kemeja biru mana? Dia di lemari seberang sana, kamu jarang dapat melihatnya."
kaos T-shirt berusaha melihat keluar dari lemari ke lemari seberang sambil cemburu.

"Kami berjanji saling bertatap lagi, namun entah kapan lemari ini dan lemari seberang akan terbuka..." sahut Satin sedih

"Lihatlah aku Satin, aku juga ingin sekali berpasangan denganmu kelak ketika aku dan kau keluar bersama. Aku bukan sembarang T-shirt, kainku adalah katun berkualitas dari Mesir, aku tidak kalah dengan Kemeja Biru Tua yang ber-merk itu" bujuk T-shirt

"Aku tahu kok, aku merasa tidak percaya bisa melihatnya. Padahal aku ini apa? Baju satin yang sudah lama tidak keluar dari lemari, karena pemilikku tidak suka dengan noda kopi di lengan bajuku." keluh Satin.

"Apa aku bermimpi dapat melihat si Kemeja Biru Tua itu lagi?" keluh Satin.

"Satin, aku juga melihatmu, aku merasa kamu tidak kurang suatu apa." kata pendatang baru, kaos berkerah warna merah.

"Terimakasih kaos Merah..." ujar Satin

"Satin, bagaimana dengan diriku? Apa aku tidak bisa membantumu?" kata T-shirt.

"Teman-teman, entah kenapa, seperti apa bahan Kemeja Biru Tua sehingga dia bisa tampak kemilau di mataku... Aku bisa menyentuhmu T-shirt, aku tau kainmu sangat halus dan berkualitas. kaos Merah, kamu sangat menyenangkan dan baik semua tercermin dalam bahan kainmu. Namun maafkan aku kalau aku sangat angkuh dan egois untuk meraba kain Kemeja Biru Tua..." jelas Satin. "Aku tidak peduli bila noda kopi di lenganku tidak layak bersanding dengan Kemeja Biru Tua... Setidaknya aku bolehlah jadi temannya..."

T-shirt dan kaos Merah hanya melihat Satin dengan keheranan...

No comments: