Monday, August 25, 2008

Mendengarkan Mr. John Titaley

Pertama kali aku melihat seorang John Titaley, beliau adalah orang yang tinggi besar
Kukira beliau memiliki keturunan indo, karena bentuk wajahnya unik
Ketika beliau berbicara, suaranya besar dan dalam, memiliki wibawa
Oh...Beginilah sosok mantan rektor yang banyak dikagumi oleh kakak-kakakku

Ok, penampilan itu urusan kedua, yang ingin aku tahu adalah pemikirannya
Dari beliau menjelaskan visi dan misi akhirnya aku dapat mengerti pemikirannya
Mungkin tidak 100 persen, mungkin 75 persen... mungkin... entahlah...
Karena bagi orang berpikiran terlalu sempit dan egosentris, mungkin tidak paham dengan kebesaran hati yang ditawarkan

Dari panjangnya acara seminar singkat tersebut, aku mengagumi pemikiran beliau
Jiwa sosialisnya besar, dan berimbang dengan apa yang dia katakan
Dunia pendidikan lebih dekat dengan dunia sosial ketimbang dunia ekonomi
Dan memang pendidikan tidak bisa dicampuradukkan dengan pikiran usahawan

Orang yang ingin menjadi guru, hendaknya memang dia rela hati menjadi guru
Orang yang ingin menjadi dosen, hendaknya memang dia rela hati menjadi dosen
Orang yang ingin menjadi dekan, hendaknya memang dia rela hati menjadi dekan
Orang yang ingin menjadi rektor, hendaknya memang dia rela hati menjadi rektor

Pendidikan dan jiwa kapitalis, sama seperti sejarah dan agama
Kalau orang berdebatkan asal manusia, sejarah dan agama tidak akan pernah bersatu
Pendidikan adalah panggilan jiwa untuk melayani sesama manusia
Pendidikan adalah tuntutan hidup untuk mengabdi demi kepentingan orang lain

Kalau sebuah universitas dikendalikan seolah-olah adalah perusahaan
Maka rasa pengabdian itu akan hilang, digantikan dengan egoisme manusia
Kalau sebuah universitas diracuni dengan materi seperti pemerintahan
Maka jiwa sosialis itu akan hilang, digantikan dengan keserakahan manusia

Aku tidak pernah menjadi pengajar di tempat lain
Tetapi berbagai hal yang telah dilakukan oleh Pak John Titaley sungguh suatu pemahaman baru

"Kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka sedikit demi sedikit kita akan dapat memotong garis kemiskinan tersebut"

Dengan memberikan pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar manusia,
hati dan pikiran mereka akan tertenangkan
Menghindari timbulnya tindakan-tindakan menyalahi hukum dan susila

Dengan memberikan pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar manusia,
beban hidup mereka berkurang dan lebih bahagia
Menghindari kebodohan yang ditimbulkan karena tidak bisa sekolah

Biarlah gedung tidak dipugar, asalkan kita dapat terus belajar dan memberikan yang terbaik sehingga menghasilkan SDM yang lebih baik dari waktu ke waktu....
Maka kesohoran sebuah universitas akan terus selamanya berkibar...

Namun Mr... manusia itu tidak pernah puas.

Masih banyak lintah-lintah yang bercokol di dunia ini,
setelah puas menghisap darah mereka akan lepas dan melarikan diri...
Namun mereka akan selalu lapar kembali dan menghisap darah yang lain
Mereka tidak akan peduli pada siapa mereka menghisap darah tersebut

2 comments:

Anonymous said...

bagusnya lintah-lintah dikasih tembakau saja..hehehe
nice article

A Manaf Tubaka said...

waw luar biasa caramu membaca pemikiran Om John (itu panggilan akrab beta-wong Ambon). Singkat saja, Pikiran dan tingkahlaku Om John menyatu dalam pengabdiannya.