Wednesday, September 3, 2008

Puspiptek-Serpong, Jakarta

Tanggal 27 Agustus 2008, aku ke Jakarta bersama dengan tim ristek. Tujuannya sih cuma presentasi proposal, aku juga nggak bayangin apa-apa gitu. Sampai di Jakarta ternyata aku bertemu ratusan peneliti di seluruh Indonesia. Mereka mengajukan berbagai macam penelitian, dari yang tehnik informasi, hankam, ketahanan pangan, kedokteran, dsb dsb...

Aku disitu merasa sangat kecil sekali, dan paling begooo banget. Kebanyakan orang hanya memikirkan egoisme diri sendiri, keinginan dan kebutuhan diri sendiri, mengambil apa yang disediakan oleh orang lain. Kupikir-pikir dulu pun aku juga seperti itu, sekarang juga masih kali asal nggak berlebihan deh (masih normal hahaha...).
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam, memikirkan ide-ide baru untuk penelitian. Hasil-hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu kemajuan bangsa. Penelitian-penelitian itu memiliki proses tidak mudah. Kalau zaman dahulu kemajuan bangsa-bangsa kuno, kuyakin berasal dari para pemikir yang selalu mencari ide-ide baru yang berguna. Sekarang dunia modern tentu saja para peneliti adalah seperti para pemikir zaman dahulu.

Aku merasa senang mendapat pengalaman baru, sekali ini baru pertama kalinya aku ke Puspiptek, Serpong-Jakarta. Di lahan yang sangat luas ini, terdapat berbagai macam gedung penelitian di masing-masing bidangnya. Bersama kurang lebih 500 peneliti lain yang mengajukan proposal penelitian mereka, kami menginap selama 3 hari 2 malam di wisma Puspiptek, sayang kamarnya kurang terawat dengan baik, kalau aku membahasakannya “seperti hotel bintang 1 yang agak ‘letheg’” (dalam bahasa Jawa, kucel).

Waktu presentasi aku dan teman-teman senior juga bertemu dengan banyak orang. Yang menarik, aku bertemu dengan seorang Laksamana bintang 1 Angkatan Laut. Sayangnya beliau tidak mengatakan namanya. Yang aku tahu malah Bpk. Rusmana, Letnan Rudy, dan Bpk. Budi. Mereka penelitian mengenai torpedo, mereka juga presentasi mengenakan seragam dinas AL mereka yang berwarna biru keabu-abuan. Dari situ aku juga tahu kalau AL di Indonesia memiliki 2 kapal selam, menurut mereka masih kurang, apalagi personil AL masih membutuhkan banyak perwira Angkatan Laut.

Lalu di ruang yang lain juga ada yang sedang presentasi penelitian obat-obatan, aku juga melihat beberapa orang dari Steamcell and Cancer Institute. Heran, dimana itu? Kenapa informasi mengenai tempat-tempat seperti itu sangat jarang di ekspos? Gara-gara TV hanya menampilkan sinetron gak guna, infotainment yang menyebalkan, serta berita-berita kekerasan dan kriminal terus-terusan. Kenapa dunia pendidikan tidak disorot, sehingga akan menarik banyak perhatian para peminat pendidikan?

Aku merasa yakin, orang Indonesia sendiri tidak bangga (mungkin) dengan kondisi bangsa dan negaranya sendiri, karena kita tidak pernah mengekspos kelebihan-kelebihan bangsa kita, walaupun masih jauh dari perkembangan di luar negeri, tapi bayangkan saja kita sudah memiliki pusat penelitian nuklir di Jakarta, Serpong-Puspiptek. Yang kita ekspos hanya gaya hidup yang hedonis, glamour; yang membuat orang-orang menjadi konsumtif, semakin depresi (karena tidak bisa memenuhi keinginan dari iming-iming hidup hedonis tersebut), serta kemiskinan yang membuat kita semakin terpuruk jiwa dan mentalnya karena sudah menganggap kita miskin dan tidak berdaya apa-apa lagi, hanya bisa meminta dan meminta (mental pengemis).

Aku bangga walaupun perkembangan Indonesia masih sangat sangat sangat lambat, namun dengan adanya Puspiptek saja aku sudah merasa, ”Indonesia have something”. Sudah saatnya Indonesia menyadari bahwa pendidikan itu penting.

No comments: