Wednesday, September 3, 2008

Seandainya aku Presiden dan Punya Uang 100 Trilyun

Seandainya aku Presiden dan punya uang 100 Trilyun, pertama-tama aku akan menyekolahkan para pengangguran, mereka harus sekolah dengan sungguh-sungguh, sebagai imbalannya aku akan memberi mereka tempat makan dan tempat tinggal. Lalu selama 1-2 tahun mereka harus sudah memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-masing (terutama untuk pembangunan, pertukangan, pertanian, agrobisnis, ekonomi, dan akuntansi).

Setelah itu, mereka bersama dengan seluruh keluarganya akan kubagi berkelompok-kelompok, 1 kelompok akan mencapai 200 orang. Mereka akan menjadi sebuah organisasi pembangunan daerah, lengkap dengan komponen organisasinya yaitu; ketua, wakilnya, sekretarisnya, bendaharanya, dan sek.bid masing-masing bidang keahlian. Masing-masing kelompok tersebut akan dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, mereka mendapatkan proyek-proyek. Aku akan memberikan dana pembangunan, bekerja sama dengan berbagai perusahaan negri maupun swasta dalam penyediaan bahan-bahan mereka. Lalu sebagai imbalannya mereka boleh beriklan dalam atribut pakaian yang dikenakan oleh para pekerja.

Nah, dalam proyek-proyek tersebut, mereka juga akan diberikan tempat tinggal dan kebutuhan pangannya untuk tahun pertama, serta gaji yang meningkat tiap bulannya untuk tahun pertama, serta gaji tetap pada tahun ke dua. Apabila mereka berhasil membangun jalan, gedung, rumah, pemukiman, atau apa pun salah satu bagian kota/daerah dimana mereka bekerja, mereka akan diberikan proyek pembangunan yang lainnya untuk mengembangkan daerah tersebut.
Rencanaku itu adalah untuk mengentaskan garis kemiskinan, dan pengangguran. Kalau orang ke Jakarta karena ingin bekerja, glamnya, kemewahannya. Setelah rencana itu dijalankan, di daerah-daerah juga akan memiliki glam, kemewahan, dan kemajuan dalam pembangunannya.

Tentu saja diimbangi dengan pendidikan, setiap keluarga yang mampu akan diberikan 1-2 anak didik dari keluarga tidak mampu. Sementara ayah/ibunya mendapat pelatihan 1-2 tahun dari pemerintah, anak-anak mereka akan mendapat tunjangan pendidikan dari menjadi anak didik keluarga yang mampu. Keluarga yang mampu wajib menyekolahkan hingga SMU (maksa ya?), anak didik wajib sekolah dengan rajin dan kesungguhan hati, bila terjadi penyimpangan maka hak anak didik akan dicabut. Untuk anak-anak jalanan, mereka juga sama mendapatkan program anak didik.
Rencanaku itu adalah untuk mengentaskan garis kebodohan, dan SDM yang lebih baik bagi bibit-bibit Indonesia.

Menyetop impor beras, menjual beras lokal dengan harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, dan mengekspor beras dengan harga yang plus (sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang kita berikan). Kelebihan dari hasil ekspor tentu saja masuk ke keuangan negara untuk digunakan program diatas (program pembangunan negara menggunakan SDM masyarakat Indonesia yang terpadu) huehueheuheuhe....
Mengekspor hasil seni kriya, seni budaya Indonesia yang telah dipatenkan, sehingga para pengrajin tidak mengalami kantong kembung kempis karena rancunya permintaan terhadap barang.

Mengirimkan penari-penari daerah ke berbagai acara/lomba/festival kebudayaan nasional maupun internasional dengan memberikan honor yang sesuai. Melanggengkan seni budaya daerah di televisi-televisi lokal, sehingga kelestariannya terjaga (karena menghasilkan uang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup para seniman tari tersebut).

Kalo ada uang sisa (kurang kali ye?) Mau buat museum seni budaya, berisi seluruh kebudayaan Indonesia, atau mengembangkan TMII selayaknya. Memberikan fasilitas bagi museum hewan di Sulsel (kalo gak salah ada..) supaya pelestarian hewan Indonesia tetap terjaga.

Para mentri yang tidak punya otak (alias cuma makan gaji buta) disingkirkan, diganti dengan para nasionalis dan patriot bangsa yang menginginkan bangsa ini maju. Para koruptor dihukum dipermalukan di seluruh stasiun televisi swasta lengkap dengan bukti-buktinya. Semua sel di Indonesia semua sama, nggak ada yang namanya sel VVIP. Biar takut mereka kalau masuk penjara.

Sepertinya itu dulu, hahaha... Karena saya percaya kalau masyarakat Indonesia yang terpenuhi kebutuhan sandang-pangannya, dengan diberikan pekerjaan dan gaji yang layak, mereka akan dengan senang hati membayar pajak, menghindari tindakan kriminal yang terdorong dari kemiskinan.

Lalu dengan berimbangnya pendidikan yang diperoleh, menjadikan manusia lebih beradab serta intelek. Mereka akan menjadi manusia-manusia berpikiran maju, mampu menciptakan ide-ide baru, serta dapat mengembangkan kemajuan bangsa.

1 comment:

dn said...

very2 googd idea